0
Teori Probabilitas, Gambar Teori Probabilitas

Pengertian dan Macam-macam Teori Probabilitas

Pengertian dan Macam-macam Teori Probabilitas - Dalam pengertian sehari-hari kita sering mendengar ucapan ‘itu betul dalam teori, tetapi tidak dapat dilaksanakan dalam praktek”. Banyak orang kita jumpai begitu memandang rendah teori dan pertimbangan teoritis, mereka bangga dengan dirinya sebagai orang berpendirian praktis bahkan berucap ‘wah tidak ada bagiku menekuni buku dan berteori. Kami mencukupkan diri apa yang berguna dan bisa dipraktekan. Bereori terlalu banyak membuang teori.

Tidak ada teori itu disebut benar apabila ia tidak relevan dengan fakta-fakta. Karena itu orang berkata seperti itu adalah mereka yang tidak mengerti arti teori atau orang yang kurang pengertian akan teori. Orang yang masih di bawah taraf rata-rata kecerdasan umum, sebab teori itu tidak lain adalah interpretasi dari fakta-fakta. Kecuali pemikiran deduktif, semua penalaran, juga semua pemikiran intelek kita adalah merupakan penyusunan dan pengujian dari teori.

Terhadap orang yang hanya tertarik kepada fakta-fakta dan mengesampingkan teori harus diterangkan kepada mereka, bahwa sessunguhnya tidak ada perbedaan yang nyata antara fakta dan teori, karena setiap teori yang benar adalah merupakan pernyataan suatu fakta dalam hubunganya dengan fakta lain.

 

Macam-Macam Teori

Ada dua macam teori, teori umum dan teori khusus. Teori umum adalah suatu pernyataan apabila ia benar maka ia benar secara universal. Sebuah Generalisasi adalah merupakan teori yang bersifat umum, demikian juga sebuah penjelasan (explanation) manakala ia berlaku bagi semua peristiwa, keadaan, waktu dan tempat sesuai permasalahan yang diterangkanya. Pernyataan seperti : Apabila semua keadaan lain tetap, bertambahnya permintaan akan menaikkan harga barang. Bertambahnya penduduk itu menurut deret ukur sedangkan bertambahnya makanan seperti deret hitung.
 
Teori Khusus adalah teori yang berkaitan dengan sejumlah fakta-fakta partikular tertentu. Ia berusaha untuk menjelaskan fakta-fakta itu dalam hubunganya yang satu dengan yang lainnya. Ia harus sesuai dengan fakta-fakta yang diketahuinya, tetapi juga harus berhasil mengidentifikasikan beberapa fakta atau sejumlah fakta yang selama itu belum diketahui.
 
Bila seorang dokter setelah memeriksa tubuh seorang pasien ia menetapkan bahwa pasienya menderita sakit ini dan untuk mengobatinya dengan cara begini, maka ia membuat teori yang bersifat khusus. Seorang pedagang yang mengetahui dagangannya merosot akan berusaha mencari sebabnya. Apa yang menyebabkan berkurangnnya langganan dan bagaimana hal itu diatasi. Maka kemudian ia menganalisa untuk menemukan sebab kemerosotan bisnisnya. Kemudian ia membuat teori yang tepat bagi semua fakta yang berkaitan serta teori bagaimana yang seharusnya dikerjakan untuk mengatasi kemrosotan itu. Teori yang diambilnya adalah teori khusus karena berusaha memecahkan masalah yang khusus dan hanya dapat diaplikasikan untuk masalah ini saja.
 
Setiap teori selalu bermula dari hipotesis. Keduanya tidak ada perbedaan prinsip, kecuali hanya graduasi saja. Hipottesis juga merupakan interpretasi dari fakta ia juga disusun berdasarkan fakta, tetapi kebenaranya belum diuji, sedangkan teori kebenranya telah teruji. Oleh karena itulah maka dalam arti kasar, teori mencakup juga hipotesis.
 

Pengujian Hipotesis

Oleh karena dimungkinkan adanya beberapa hipotesis terhadap suatu peristiwa yang sama, maka sudah barang tentu akan ada hipotesis yang lebih baik dari lainya. Ukuran-ukuran yang dapat kita gunakan untuk menilai suatu hipotesis adalah:

 (1) Relevansi

Tidak ada sebuah hipotesis diajukan kecuali berusaha menerangkana fakta yang dihadapi. Oleh karena itu hipotesis tentulah harus relevan dengan fakta yang hendak dijelaskan.
 

(2) Mampu untuk diuji

Ciri utama yang membedakan hipotesis ilmiah dengan hipotesis non-ilmiah adalah kemampuanya diuji dengan fakta-fakta indrawi atau perhitungan logis. Suatu hipotesis harus memungkinkan kita mengujinya dengan observasi untuk membuktikan benar dan tidaknya.
 

(3) Bersesuaian dengan hipotesis yang telah diterima sebagai pengetahuan yang benar.

Suatu hal yahng perlu diperhatikan bahwa suatu hipotesis itu dapat diterima apabila ia koheren dengan hipotesis yhang lebih dulu dinyatakan dan disusun secara logis diterima oleh manusia, serta dihargai sebagai sesuatu yang bernilai tinggi. Sebuah hiotesis tidak akan bertahan kalau ia tidak cocok dengan pengetahuan manusia yang meyakinkan.
 

(4) Mempunyai daya ramal

Hipotesis yahng baik tidak saja mendeskripsikan fakta-fakta, tetapi interpretasi yang dibuatnya mempu untuk menjelaskan fakta-fakta sejenis yang tidak diketahui atau belum diselidiki.
 

(5) Sederhana

Mungkin sekali dua hipotesis atas satu fakta yang sama, sama-sama memenuhi empat syarat yang pertama lebih rumit dari pada yang kedua maka bila demikian hipotesis yang lebih sederhana adalah lebih baik.

d. Teori dan Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah cara untuk mendapatkan penegtahuan dengan cara ilmiah. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara ilmiah adalah pengetahuan ilmiah, atau secara pendek disebut ilmu. Dalam prosenya untuk menemukan pengetahuan baru, ada beberapa langkah yang kesemuannya saling kait-mengkait. Langkah –langkah itu adalah;
  1. Penemuan atau Penentuan Masalah. Pada tahap ini kita secara sadar mengetahui masalah yang akan kita telaah dengan ruang lingkup dan batas-batasnya.
  2. Perumusan Masalah, Merupakan usaha untuk mendeskripsikan masalah yang dihadapi dengan lebih jelas.
  3. Pengajuan Hipotesis, Pada tahap ini kita berusaha untuk memberikan penjelasan sementara mengenai hubungan sebab akibat dari faktor-faktor yang membentuk kerangka masalah yang sedang kita hadapi.
  4. Deduksi dan Hipotesis, Tahap ini merupakan langkah perantara untuk pengujian hipotesis yang kita ajukan.
  5. Pembuktian Hipotesis, Pada tahap ini kita mengumpulkan fakta-fakta untuk membuktikan hipotesis yang telah kita ajukan.
  6. Penerimaan Hipotesis menjadi Teori Ilmaiah., Hipotesis yang telah terbukti kebenaranya diterima sebagai pengetahuan baru dan dianggap sebagai bagian dari ilmu.


Teori yang telah kita terima dapat kita gunakan untuk penelaahan selanjutnya, yaitu sebagai dasar berpikir (premis) dalam usaha kita menjelaskan berbagai gejala lainya. Demikian selanjutnya maka proses kegiatan ilmiah mulai lagi melalui tahapan yang telah disebut dan setelah ditemukan teori baru lagi, maka teori baru ini juga menjadi dasar bagi pengembangan ilmu selanjutnya, demikian seterusnya, perkembangan ilmu pengetahuan itu berproses dari teori ke teori. Jadi teori itu merupakan sumber bagi kerangka penalaran dalam penyusunan hipotesis.

B. PROBABILITAS

a. Pengertian Probalitas

Hidup, tempat kita menentukan kebijaksanaan didasarkan atas kemungkinan-kemungkinan. Sedikit sekali hal-hal yang pasti dalam hidup ini. Sesuatu yang kita yakini sebagai ‘benar’ bila kita analisis secara tepat dengan fakta yang ada akan hanya menunjukan tingkatan dari kemungkinan, yaitu; biasannya, kemungkinan besar, mungkin sekali atau hampir pasti.
 
Generalisasi, teori, hubungan klausal yang telah kita pelajari meskipun didukung oleh fakta-fakta yang cukup terpercaya, konklusinya dipakai sebagai dasar deduktif, toh tidak memberikan pengatahuan yang pasti. Itulah sebabnya David Hume berkata bahwa apabila kita mempergunakan argumen yang disusun atas dasar pengalaman kita masa lampau sebagai dasar pertimbangan untuk membuat ramalan dimasa mendatang maka argumen ini hanya merupakan kemungkinan (probability).
 
Jadi probabilitas merupakan pernyataan yang berisi ramalan tentang tingkatan keyakinan tentang terjadinya sesuatu dimasa yang akan datang.
 

b. Macam-macam probabilitas

(1) Probabbilitas a priori, 

yaitu probabilitas yang disusun berdasarkan perhitungan akal, bukan atas dasar pengalaman. Untuk menentukan beberapa kemungkinan mata dadu yang bakal keluar, maka mempunyai kemungkinan 1/6, karena sebuah mata dadu mempunnyai enam muka. Bila dua mata uang dilemparkan, maka kemmungkinan jatuh dengan dua kali sisi depanya adalah 1/2 x 1/2 =1/4.

(2) Probabilitas relatif frekuensi, 

yaitu probabilaitas yang disusun berdasarkan statistik atas fakta-fakta empiris, seperti probabilitas tentang gagalnya tembakan pistol adalah 5. Maksudnya bahwa setiap 100 kali ditembakan maka paling tidak 5 kali diantaranya macet.

c. Ilmu dan Probabilitas

Berdasarkan kenyataan bahwa teori, generlisasi dan klausaliatas bersifat probabilistik, maka ilmu-ilmu tidak pernah memberi keterangan yang pasti tentang peristiwa-peristiwa. Teori dan keterangan yang diberikanya bersifat kemmungkinan. Ini perlu kita sadari bahwa ilmu itu tidak pernah berprestasi untuk mendapatkan pengetahuan yang bersifat ‘Minumlah ini, anda pasti sembuh’. Ilmu paling-paling akan menyatakan; ‘Minumlah obat ini kemungkinan besar anda akan sembuh’. Meskipun penjelasan yang diberikan oleh ilmu adalah penjelasan probabilistik, namun probabilistik yang dapat dipetanggung jawabkan, karena ia disusun berdasarkan pengalaman. Teori ilmu memberikan kepada kita penegetahuan sebagai dasar kita mengambil keputusan. Keputusan yang kita ambil bebrdasarkan keterangan keilmuan itu, dengan memandang resiko yang bakal kita hadapi. Meskipun ramalan cuaca memberikan kemungkinan 0,8 tidak akan hujan (tidak memberikan 1,00 pasti hujan), toh dari keterangan ini kita bisa mengambil keputusan. Ramalan 0,8 tidak akan turun hujan barati ada peluang 0,2 untuk turun hujan. Bila kita hendak piknik meskipun kita tahu ada peluang 0,2 turun hujan, toh kita tidak akan mengurungkan niat kita, karena sudah cukup bagi kita jaminan 0,8 tidak turun hujan. Jika kita mempunyai penyakit yang bila kena air hujan akan kambuh sedemikian hebatnya, maka kita akan ragu-ragu untuk memutuskan pergi. Kalaupun kia memutuskan pergi kita akan memakai jaket, payung dan alat penutup lainnya yang lebih rapat. Jadi tindakan yang akan kita ambil berdasarkan resiko yang mungkin timbul dari pilihan kita berkaitan dengan probabilitas yang ada. Demikian nilai proabilitas ilmu bagi kehidupan kita.

Kesimpulan

Demikian Makalah kami yang berjudul "Pengertian dan Macam-macam Teori Probabilitas" Bahwa tidak ada teori itu disebut benar apabila tidak relevan dengan fakta-fakta, teori adalah interpretasi dari semua fakta-fakta, kecuali pemikiran deduktif, semua penalaran, juga semua pemikiaran intelek kita adalah merupakan penyusunan dan pengujian teori.
 

Macam-macam teori

a. Teori umum adalah suatu pernyataan apabila ia benar maka ia benar secara universal.
b. Teori khusus adalah teori yang berkaitan dengan sejumlah fakta-fakta partikular tertentu.
Pengujian hipotesis
 

Ukuran –ukuran yang dapat kita gunakan untuk menilai suatu hipotesis adalah;

1. Relevansi
2. Mampu untuk diuji
3. Bersesuaian dengan hipotesis yang telah diterima sebagai pengetahuan yang benar.
4. Mempunnyai daya rama
5. Sederhana
 

Teori dan metode ilmiah

Metode ilmiah adalah cara untuk mendapatkan pengetahuan dengan cara ilmiah. Penegetahuan yang diperoleh secara ilmiah adalah pengetahuan ilmiah atau secara pendek disebut ilmu.
Probabilitas
 
Menurut David Hume berkata bahwa apabila kita mempergunakan argumen yang disusun atas dasar pengalaman kita masa lampau sebagai dasar pertimbangan untuk membuat ramalan dimasa mendatang maka argumen ini hanya merupakan kemungkinan.
 

Macam-macam probabilitas

a. Probabilitas a priori yaitu probabilitas yang dihitung berdasarkan perhiungan akal, bukan atas dasar pengalaman.
b. Probabilitas relatif frekuensi yaitu probabilitas yang disusun berdasarkan statistik atas fakta-fakta empiris, seperti probabilitas tentang gagalnya tembakan pistol adalah 5.
 

Saran

Demikian lah makalah yang kami susun dalam materi teori dan probabilitas memang masih banyak kekurangan dalam mendiskusikan makalah ini karna terbatasnya waktu, dan untuk itu kami juga mengiginkan adanya kritik yang membangun guna kelanjutan makalah selanjutnya agar lebih baik.

Post a Comment

Silahkan di Share kalau dianggap bermanfaat

 
Top