August 2015

Pengertian, Tujuan, Syarat, Rukun dan Prinsip Akad

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2wJpHOHH9Nf_uUyNNvBqFZV5qfHjh1ez3q9ulQj9eosKGdPYEJcNOH1r20gBIyePzlBkQgQV3Uug4n9Sw3cgLCF2C1wDLePjztY84AB7RbFoj4Wf5rrVdTVQyvF09-jTprGyszPWc7Ywk/s1600/Gambar+akad.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="pengertian akad, tujuan, syarat, rukun dan prinsip akad" border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2wJpHOHH9Nf_uUyNNvBqFZV5qfHjh1ez3q9ulQj9eosKGdPYEJcNOH1r20gBIyePzlBkQgQV3Uug4n9Sw3cgLCF2C1wDLePjztY84AB7RbFoj4Wf5rrVdTVQyvF09-jTprGyszPWc7Ywk/s320/Gambar+akad.jpg" title="Akad pernikahan" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/pengertian-tujuan-syarat-rukun-dan.html" target="_blank"><b>Pengertian, Tujuan, Syarat, Rukun dan Prinsip Akad</b></a></i> - Salah satu bagian dari ilmu fiqh yang mengatur hubungan manusia dengan manusia serta urusan keduniawian adalah <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/pengertian-tujuan-syarat-rukun-dan.html" target="_blank">fiqh muamalah</a>. Salah satu contoh yaitu tidak semua orang memiliki barang yang ia butuhkan, sedangkan orang lain memiliki barang tersebut, dengan adanya kesepakatan antara kedua belah pihak, maka akan terjadi suatu transaksi. Kesepakatan tersebut timbul apabila kedua belah pihak telah terikat satu sama lain dalam suatu ijab dan Kabul. Inilah yang disebut dengan <b>akad</b> dalam islam. <b>Akad</b> tersebut digunakan dalam melakukan suatu transaksi maupun kerjasama dengan orang lain. Dari paparan di atas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah makalah yang membicarakan tentang <b>konsep akad</b> dalam akad dari segi fungsinya yang berisi mengenai <b>pengertian, tujuan, syarat, rukun, prinsip dan dasar hukum syar'i Akad</b></div>
<div style="text-align: justify;">
RUMUSAN MASALAH <br />
<br />
a.       Bagaimana <b>pengertian dan tujuan akad</b>? <br />
b.      Bagaimana<b> syarat dan rukun akad</b>? <br />
c.       Bagaimana <b>prinsip akad</b>? <br />
d.      Bagaimana <b>dasar hukum syar’I akad</b>? </div>
<div style="text-align: justify;">
TUJUAN PENULISAN <br />
<ol>
<li>Mengetahui <b>pengertian dan tujuan akad</b>. </li>
<li>Mengetahui <b>syarat dan rukun akad</b>. </li>
<li>Mengerahui <b>prinsip akad</b>. </li>
<li>Mengerahui <b>dasar hukum syar’I akad</b>. </li>
</ol>
<br />
<h3>
PENGERTIAN AKAD </h3>
<b>Kata akad</b> berasal dari Bahasa Arab al-‘aqd yang secara etimolagi berarti perikatan, perjanjian dan permufakatan, (al-ittifaq).[1] Secara terminology fiqh, akad didefinisikan dengan ”pertalian ijab (pernyataan melakukan ikatan) dan Kabul (pernyataan penerimaan ikatan) sesuai dengan kehendak syari’at yang berpengaruh pada objek perikatan”. Menurut Hasbi Ash-Shiddieqy, yang mengutip definisi yang dikemukakan Al-Sanhury, akad ialah: perikatan ijab dan Kabul yang dibenarkan syara’ yang menetapkan kerelaan kedua belah pihak. <br />
<br />
Akad adalah suatu perikatan antara ijab dan Kabul dengan cara yang dibenarkan syara, yang menetapkan adanya akibat-akibat hukum pada objeknya.[2]</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
TUJUAN AKAD </h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ahmad Azhar Basyir menentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu <b>tujuan akad </b>dipandang sah dan mempunyai akibat hukum[3], yaitu: <br />
<ol>
<li>Tujuan akad tidak merupakan kewajiban yang telah ada atas pihak-pihak yang bersangkutan tanpa akad yang diadakan. </li>
<li>Tujuan harus berlangsung adanya hingga berakhirnya pelaksanaan akad. </li>
<li>Tujuan akad harus dibenarkan syara’. </li>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
RUKUN DAN SYARAT AKAD </h3>
Dalam menjalankan Akad perlu adanya <b>Rukun dan syarat akad</b> yang harus dijalani, berikut adalah rukun dan syaratnya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<h4>
Rukun-rukun akad </h4>
1.      ‘Aqid, adalah orang yang berakad terkadang masing-masing pihak terdiri dari satu orang, terkadang terdiri dari beberapa beberapa orang. <br />
<br />
2.      Ma’qud alaih, ialah benda-benda yang diakadkan, seperti benda-benda yang dijual dalam akad jual beli, dalam akad hibah (pemberian), gadai, utang yang dijamin seseorang dalam akad kafalah. <br />
<br />
3.      Maudhu’ al-‘aqd, yaitu tujuan atau maksud pokok mengadakan akad. Berbeda akad maka berbedalah tujuan pokok akad. <br />
<br />
4.      Shighat al-aqd, ialah ijab Kabul, ijab ialah permulaan penjelasan yang keluar dari salah seorang yang berakad sebagai gambaran kehendaknya dalam mengadakan akad. Kabul ialah perkataam yang keluar dari pihak yang berakad pula yang diucapkan setelah adanya ijab. <br />
<br />
<h4>
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam shighat al-aqd (akad) ialah: </h4>
a.       Shighat al-aqd harus jelas pengertiannya, misalnya: “aku serahkan benda ini kepadamu sebagai hadiah atau pemberiannya”. <br />
<br />
b.      Harus bersesuian antara ijab dan Kabul. <br />
<br />
c.       Menggambarkan kesungguhan kemauan dari pihak-pihak yang bersangkutan, tidak terpaksa, atau tidak karena diancam. <br />
<br />
<h4>
Beberapa cara yang diungkapkan dari para ulama’ fiqh dalam berakad</h4>
1.      Dengan cara tulisan atau kitabah, misalnya dua aqid berjauhan tempatnya maka ijab Kabul boleh dengan kitabah atau tulisan. <br />
<br />
2.      Isyarat, bagi orang tertentu akad atau ijab Kabul tidak dapat dilaksanakan dengan tulisan maupun lisan, misalnya pada orang bisu yang tidak bias baca maupun tulis, maka orang tersebut akad dengan isyarat. <br />
<br />
3.      Perbuatan, cara lain untuk membentuk akad selain secara lisan, tulisan atau isyarat ialah dengan cara perbuatan. Misalnya seorang pembeli menyerahkan sejumlah uang tertentu kemudian penjual menyerahkan barang yang dibelinya. <br />
<br />
4.      Lisan al-hal. Menurut sebagian ulama’, apabila seseorang meninggalkan barang-barang dihadapan orang lain kemudian dia pergi dan orang yang ditinggali barang-barang itu berdiam diri saja, hal itu dipandang telah ada akad ida’ (titipan).<br />
Baca juga: <a href="http://www.faktalagi.com/2016/12/fakta-cara-keharmonisan-rumah-tangga.html" rel="nofollow" target="_blank">Fakta Cara Keharmonisan Rumah Tangga yang Harus Engkau Ketahui</a> <br />
<h4>
 </h4>
<h4>
Syarat-syarat akad</h4>
1. <b>     Syarat-syarat ang bersifat umum</b>, yaitu syarat-syarat yang wajib sempurna wujudnya dalam berbagai akad: <br />
<br />
<ol>
<li>·         Kedua orang yang melakukan akad cakap bertindak (ahli), maka akad orang tidak cakap (orang gila, orang yang berada dibawah pengampuan (mahjur) karena boros dan lainnya akadnya tidak sah. </li>
<li>·         Yang dijadikan objek akad dapat menerima hukumnya. </li>
<li>·         Akad itu diijinkan oleh syara’, dilakukan oleh orang yang mempunyai hak melakukannya, walaupun dia bukan akid yang memiliki barang. </li>
<li>·         Akad bukan jenis akad yang dilarang. </li>
<li>·         Akad dapat memberi faedah. </li>
<li>·         Ijab harus berjalan terus, maka ijab tidak sah apabila ijab tersebut dibatalkan sebelum adanya qobul. </li>
<li>·         Ijab dan qobul harus bersambung, jika seseorang melakukan ijab dan berpisah sebelum terjadinya qobul, maka ijab yang demikian dianggap tidak sah. </li>
</ol>
<br />
2.      <b>Syarat-syarat yang bersifat khusus</b>, yaitu syarat-syarat yang wujudnya wajib ada dalam sebagian akad. Syarat khusus ini juga disebut dengan idhofi (tambahan) yang harus ada disamping syarat-syarat yang umum, seperti syarat adanya saksi dalam pernikahan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
PRINSIP-PRINSIP AKAD </h3>
<br />
Dalam hukum Islam telah menetapkan beberapa <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/pengertian-tujuan-syarat-rukun-dan.html" target="_blank">prinsip akad</a> yang berpengaruh kepada pelaksanaan akad yang dilaksanakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan adalah sebagai berikut: <br />
<br />
<ol>
<li>·        prinsip kebebasan berkontrak </li>
<li>·        prinsip perjanjian itu mengikat </li>
<li>·        prinsip kesepakatan bersama </li>
<li>·        prinsip ibadah </li>
<li>·        prinsip keadilan dan keseimbangan prestasi. </li>
<li>·        prinsip kejujuran (amanah) </li>
</ol>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Produk furniture yang bisa digunakan untuk persiapan akad nikah:<br />
<ol>
<li><a href="https://www.nusantarafurniture.com/set-kamar-tidur-minimalis-warna-putih-mewah-terbaru/" target="_blank">Set Kamar Tidur Minimalis Warna Putih Mewah Terbaru</a></li>
<li><a href="https://www.nusantarafurniture.com/set-kamar-klasik-ornamen-ukir-mewah-terbaru/" target="_blank">Set Kamar Klasik Ornamen Ukir Mewah Terbaru</a></li>
<li><a href="https://www.nusantarafurniture.com/lemari-hias-minimalis-type-pandora-terbaru/" target="_blank">Lemari Hias Minimalis Type Pandora Terbaru</a></li>
<li><a href="https://www.nusantarafurniture.com/lemari-hias-tv-minimalis-warna-duco-mewah-terbaru/" target="_blank">Lemari Hias TV Minimalis Warna Duco Mewah Terbaru </a></li>
</ol>
</blockquote>
<ol>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
DASAR HUKUM SYAR’I AKAD </h3>
<br />
Adapun dasar-dasar akad diantaranya : <br />
<br />
Firman Allah dalam Al Qur’an Surat Al Maidah ayat 1 yakni: <br />
<br />
<br />
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu  dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.” <br />
<br />
Dalam kaidah fiqih dikemukakan yakni: <br />
<br />
Hukum asal dalam transaksi adalah keridlaan kedua belah pihak yang berakad, hasilnya adalah berlaku sahnya yang diakadkan. <br />
<br />
Maksud keridlaan tersebut yakni keridlaan dalam transaksi adalah merupakan prinsip. Oleh karena itu, transaksi barulah sah apabila didasarkan kepada keridlaan kedua belah pihak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
HIKMAH AKAD </h3>
Diadakanya akad dalam muamalah antar sesame manusia tentu mempunyai hikmah, <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/pengertian-tujuan-syarat-rukun-dan.html" target="_blank">hikmah akad</a> antara lain: <br />
<ol>
<li>Adanya ikatan yang kuat antara dua orang atau lebih dalam bertransaksi </li>
<li>Tidak dapat sembarangan dalam membatalkan suatu ikatan perjanjian. </li>
<li>Akad merupakan paying hokum didalam kepemilikan sesuatu, sehingga orang lain tidak dapat menggugat atau milikinya. </li>
</ol>
<br />
Secara etimologi akad berarti perikatan, perjanjian dan permufakatan. Adapun secara terminology, Akad adalah perikatan ijab dan Kabul yang dibenarkan syara’ yang menetapkan keridlaan dari kedua belah pihak. <br />
<br />
<a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/pengertian-tujuan-syarat-rukun-dan.html" target="_blank">Rukun-rukun akad</a> meliputi: ‘aqid, orang yang berakad. Mauqud alaih, benda-benda yang diakadkan. Maudhu’ al-aqd, tujuan atau maksud pokok melakukan akad. Shighat al-aqd, ijab Kabul. <br />
<br />
<a href="http://www.faktalagi.com/2016/12/fakta-cara-keharmonisan-rumah-tangga.html" rel="nofollow" target="_blank">Akad</a> memiliki berbagai macam, tergantung dari ahli fiqh muamalah itu memandang dari sudut pandangnya. Selain itu, akad memiliki kedudukan yang sangat penting dalam fiqh muamalah dalam kehidupan sehari-hari umat manusia. <br />
<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA </div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li>Basyir,MA, Akhmad Azhar, KH. Asas-asas hokum muamalat (hokum perdata islam). Yogyakarta: UII press. 2000 </li>
<li>Ghazaly, M.A, Dr.H. Abdul Rahman, Prof. fiqh muamalat. Jakarta: KENCANA. 2010 </li>
<li>Huda, Qomarul. Fiqh muamalah. Yogyakarta: TERAS. 2011 </li>
<li>Suhendi, Dr. H. Hendi, Prof. fiqh muamalah.  Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2011 </li>
</ol>
<br />
[1]Abdul Rahman Ghazaly, fiqh muamalat, KENCANA, Jakarta, 2008, hal 50 <br />
[2] Akhmad Azhar Basyir, Asas-asas hukum muamalat, UII pers, Yogyakarta, 1982, hal 65 <br />
[3]Ibid, hal; 99-100 <br />
[4] Hendi suhendi, fiqh muamalah, PT. Raja Grafindo, Jakarta, hal. 48-49 <br />
[5] Qomarul huda,fiqih muamalah, teras, Jogjakarta, 2011, hal 32 </div>

makalah Pengertian, Tujuan, Syarat, Rukun dan Prinsip Akad

Pengertian, Tujuan, Syarat, Rukun dan Prinsip Akad - Salah satu bagian dari ilmu fiqh yang mengatur hubungan manusia dengan manusia sert...

Biografi Imam Ahmad Ibn Hanbal, Pola Pemikiran dan Metode Istinbathnya

16:10:00 jayafurniture 6

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7cWSMK__UbIjcfXjddj75RcrwmfJ0hmYKmZnqhnDKaG6PHDq-pNQhK4GRxrFD1gXEFJ0kUW6-i96Ahf96ax1ldK7-nyStZnG6Qi5TVFX6D17fS9Un4aBLnBeXLMyQaP4wb1lAcQAGnDe3/s1600/Biografi+Imam+Ahmad+Ibn+Hanbal%252C+Pola+Pemikiran+dan+Metode+Istinbathnya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Biografi Imam Ahmad Ibn Hanbal, Pola Pemikiran dan Metode Istinbathnya" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7cWSMK__UbIjcfXjddj75RcrwmfJ0hmYKmZnqhnDKaG6PHDq-pNQhK4GRxrFD1gXEFJ0kUW6-i96Ahf96ax1ldK7-nyStZnG6Qi5TVFX6D17fS9Un4aBLnBeXLMyQaP4wb1lAcQAGnDe3/s320/Biografi+Imam+Ahmad+Ibn+Hanbal%252C+Pola+Pemikiran+dan+Metode+Istinbathnya.jpg" title="Biografi Imam Ahmad Ibn Hanbal" width="277" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/biografi-imam-ahmad-ibn-hanbal-pola.html" target="_blank">Biografi Imam Ahmad Ibn Hanbal, Pola Pemikiran dan Metode Istinbathnya</a>- Imam empat serangkai adalah imam-imam <b>mazhab fiqh dalam Islam</b>. Mereka imam-imam (Imam Hanafi, <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/07/biografi-dan-istinbath-penggalian-hukum.html" target="_blank">Imam Maliki</a>, Imam Syafi’i dan <b>Imam Ahmad Ibnu Hambal</b>)<span style="font-family: Verdana;"> </span>bagi mazhab empat yang berkembang dalam Islam. Mereka terkenal sampai kepada seluruh umat di zaman yang silam dan sampai sekarang. Mereka bekerja keras untuk menjaga dan menyuburkan ajaran-ajaran Islam dan menyiarkan kepada seluruh umat lebih-lebih dalam ilmu fiqh sejak terbitnya nur islam.[1]<br /><br />            Pengetahuan tentang ini mendapat perhatian kita kepada sejarah perundangan atau perkembangan ilmu fiqh dalam islam. Agama Islam di sampaikan kepada seluruh manusia. Sumber atau pokok ajarannya adalah Quranul-Karim yaitu sebuah kitab yang tidak ada sedikitpun kebatilan, di turunkan oleh Allah SWT. Tuhan yang amat pijak dan terpuji. <br /><br />            Dalam pertemuan sebelumnya kita telah membahas tentang biografi, pola pemikiran, karya dan pengikut serta perkembangan Imam mazhab, yang di antaranya adalah Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i. Dan seperti yang kita ketahui bahwa Imam Mazhab jumlahnya ada empat, untuk itu dipertemuan kali ini kami akan membahas tentang biografi, pola pemikiran, karya dan pengikut serta perkembangan <b>Imam mazhab Hanbali</b>. </div>
<div style="text-align: justify;">
Baca juga: <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/07/biografi-dan-istinbath-penggalian-hukum.html" target="_blank">Biografi dan Istinbath  (Penggalian) Hukum Imam Malik</a> <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
Biografi Imam Ahmad Ibn Hanbal </h3>
Nama lengkapnya adalah <b>Ahmad Ibn Muhammad Ibnu Hanbal</b> ibn Asad ibn Idris ibn Abdullah ibn Hasan al-Saybaniy. Beliau lahir di Bagdad tahun 164 H/780 M dan wafat tahun 241 H/855 M di kota ini juga dalam usia 70 tahun. Ibunya bernama Syariah Maimunah binti Abdul Malik ibnu Sawa dan ibnu Hindun al-Saybaniy. Jadi baik dari arah ayah maupun ibu, imam Ahmad ibn Hanbal berasal dari keturunan "Bani Syaiban", salah satu kabilah yang berdomisili di semenanjung Arabia.[2]<br /><br />Kedua orang tua Imam <b>Ahmad Ibn Hanbal</b> berasal dari kota Marwin, wilayah Khurasan, ayahnya keninggal pada saat beliau masih dalam kandungan ibunya dan ketika ibunya pergi ke Baghdad, lahirlah Imam Ahmad Ibu Hambal di Baghdad pada bulan Rabi' al-Awwal tahun 164 H. dan berdomisili di Baghdad sampai meniggal dunia pada tahun 241 H. <br /><br /><b>Imam Hanbali</b> dilahirkan pada masa pemerintahan Islam ada di tangan Muhammad Al Mahdy (dari Banu Abbas yang III), yang pusat kekuasaannya ada di kota Baghdad, jadi beliau dilahirkan di pusat ibu kota pemerintahan  bani Abbasiyah.[3]<br /><br /><b>Ibnu Hanbal</b> hidup sebagai seorang yang rendah dan miskin, karena bapaknya tidak meninggalkan warisan padanya selain dari sebuah rumah yang kecil yang didiaminya, dan sedikit tanah yang sedikit penghasilannya. Oleh kaena itu beliau menempuh kehidupan yang susah beberapa lama sehingga beliau terpaksa bekerja untuk mencari kebutuhan hidup.[4]<br /><br />Sejak kecil sudah tampak minatnya kepada agama, beliau menghafal al-Quran, mendalami bahasa arab, belajar hadist, atsar sahabat dan tabi’in serta sejarah nabi dan para sahabat. Beliau belajar fiqh dari Abu Yusuf muridnya Abu Hanifah dan dari imam Al-Syafi’i, tetapi perhatiannya kepada hadits ternyata lebih besar. Beliau belajar Hadits di Bagdad, Basrah, Kufah, Mekkah, Madinah dan Yaman. Beliau selalu menuliskan Hadist dengan perawai-perawainya dan cara ini pun diharuskan kepada murid-muridnya.[5]<br /><br /><b>Imam Ahmad</b> belajar fiqh kepada imam asy-syafi’i semasa dia berada di Bagdad. Akhirnya Imam Ahmad menjadi seorang mujtahid mustaqil.[6]<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
Pola Pemikiran dan Metode Istinbath Imam Ahmad Ibn Hanbal </h3>
Pada hakikatnya para ulama bersepakat bahwa <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/biografi-imam-ahmad-ibn-hanbal-pola.html" target="_blank"><b>Imam Ahmad Ibnu Hanbal</b></a> adalah salah seorang pemuka ahli al-Hadits dan tidak pernah menulis secara khusus kitab fiqh, sebab semua masalah fiqh yang dikaitkan dengan diri beliau itu hanyalah berasal dari fatwa-fatwanya yang menjadi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang pernah diajukan kepadanya, sedang yang menjadi sebuah kitab fiqh adalah pengikutnya.[7]<br /><br />Fiqh <b>Ahmad Ibn Hanbal</b> itu pada dasarnya lebih banyak didasarkan pada al-Hadits, dalam artian jika terdapat al-Hadits al-Shahih, yang diambil hanyalah al-Hadits al-Shahih tanpa mau memperhatikan adanya faktor lainnya. Dan jika ditemukan adanya fatwa sahabat, maka fatwa sahabatlah yang diamalkan. Akan tetapi jika ditemukan adanya beberapa fatwa para sahabat dan fatwa mereka tidak seragam, maka yang dipilih fatwa mereka yang mendekati al-Qur'an dan al-Hadits. <br /><br />Para ulama' berselisih pandangan tentang posisi Imam Ahmad Ibn Hanbal sebagai ulama' yang ahli dalam bidang fiqh, sebab kenyataannya Imam Ahmad Ibn Hanbal tidak terlalu mempertimbangkan adanya pendapat-pendapatnya pada saat menghadapi perbedaan dalam masalah fiqh dikalangan para fuqaha', mangingat posisinya sebagai ahl al-Hadits,  sehingga beliau ini tidak dapat dimasukkan ke dalam kelompok ahl fiqh, sebab dasar pijakan fiqhnya lebih banyak kepada al-Hadits.[8]<br /><br />Dengan melihat <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/biografi-imam-ahmad-ibn-hanbal-pola.html" target="_blank"><b>pola pemikiran Imam Ahmad Ibn Hanbal</b></a>, maka metode istidlal yang dipakai dalam menetapkan hukum Islam adalah sebagai berikut; <br /><br />1.      Al-Qur'an dan al-Sunnah al-Sahih <br /><br />Jika Imam Ahmad Ibn Hanbal sudah menemukan Nash, baik al-Qur'an maupun al-Hadits al-Sahih, maka dalam menetapkan hukum Islam adalah dengan Nash tersebut sekalipun ada faktor-faktor lain yang boleh jadi bisa dipakai bahan pertimbangan.[9] Menurutnya bahwa nas adalah sumber hukum tertinggi.[10]<br /><br />2.      Fatwa Para Sahabat Nabi saw <br /><br />Jika tidak ditemukan dalam Nash yang jelas, maka beliau menggunakan fatwa-fatwa dari para sahabat Nabi yang tidak ada perselisihan diantara mereka. Jika terjadi perselisihan, maka yang diambil adalah fatwa-fatwa yang beliau pandang lebih dekat kepada Nash, baik al-Qur'an maupun al-Hadits. <br /><br />3.      Al-Hadits al-Mursal dan al-Hadits Dlaif <br /><br />Jika dari ketiganya tidak ditemukan, maka beliau menetapkannya dari dasar al-Hadits al-Mursal atau al-Hadits al-Dlaif.[11] Alasan mendahulukan hadiys dlaif dari pada Qiyas adalah pernyataan beliau “berpegang kepada hadis dlaif lebih saya sukai dari pada qiyas”.[12]<br /><br />4.      Al-Qiyas <br /><br />Jika dari semua sumber di atas tidak ditemukan, maka Imam Ahmad Ibn Hanbal menetapkan hukuum islam dengan mempergunakan: <br /><br />a.       Al-Qiyas atau dengan <br /><br />b.      Maslahah Mursalah, terutama dalam bidang sosial politik. Contoh: <br /><br />1)      Menetapkan hukum ta'zir bagi mereka yang selalu berbuat kerusakan. <br /><br />2)      Menetapkan hukum had yang lebih berat terhadap mereka yang meminum minuman keras di siang hari di bulan Ramadhan. <br /><br />Adapun hal-hal yang berkaitan masalah hukum halal dan haram beliau sangat teliti dalam mengkaji beberapa al-Hadits dan sanadnya yang terkait dengannya, tetapi beliau sangat longgar dalam menerima al-Hadits yang berkaitan dengan masalah akhlaq, fadla'il al-a'mal atau adat istiadat yang terpuja.[13]<br /><br /><h3>
Karya dan Pengikut Imam Ahmad Ibn Hanbal </h3>
<h4>
Kitab karangan Imam Ahmad bin Hanbal </h4>
Ibnu Hanbal tidak mengarang selain dari hadits dan sunnah. Pada keseluruhan kitab-kitabnya membicarakan hadits-hadits rasulullah SAW. sehingga surat atau risalahnya pun juga dengan pembicaraan yang sama. Kesemuanya berdasarkan kepada dalil-dalil dari al-Qur'an atau percakapan-percakapan Rasulullah juga sahabat-sahabatnya. <br /><br />Kitabnya yang termasyhur sekali adalah Al-Masnad yang mana beliau menghimpun di dalamnya beberapa banyak hadits-hadits Rasulullah SAW. beliau mulai menyusun kitab tersebut pada tahun 180 H dan dijadikan kitabnya sebagai panutan atau Imam.[14]<br /><br /><b>Ibnu Hanbal</b> memuatkan ke dalam kitabnya Al-Masnad empat puluh ribu hadits. Beliau telah memilihnya dari tuju ratus ribu hadits. Sebagian dari para ulama' mengatakan semua hadits-haditsnya adalah sahih. <br /><br />Karya-karya Imam Ahmad Ibnu Hanbal yang lain adalah Al-Naskh wa al-Mansukh, al-Muqaddam wa al-Muakhkharfi al-Qur'an, al-TArikh, Manasik al-Kubra, Manasik al-Sughra, Tha'ah al-Rasul dan kitab al-Salah. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<h4>
Pengikut Imam Ahmad Ibn Hanbal </h4>
Sebagian besar pengikut Mazhab Hanbali tersebar di Palestina dan Saudi Arabia. Tetapi eksisnya mazhab Hanbali di Saudi Arabia, sesudah tidak ditemukan lagi di negeri muslim manapun adalah karena adanya fakta bahwa pendiri dari yang dinamakan Gerakan Revivalis Wahabi, yaitu Muhammad bin Abdul Wahab, pernah belajar kepada para ulama' yang menganut mazhab Hanbali dan dengan demikian secara tidak resmi menjadi mazhab fiqh dari gerakan Revivalis tersebut. Ketika Abdul Azis bin Saud merebut sebagian besar semenanjung Arabia dan mendirikan dinasti Sa'ud, ia menjadikan Mazhab Hanbali sebagai dasar sistem hukum kerajaan.[15]<br /><br />Adapun dari antara para murid beliau yang akhirnya menjadi ulama' besar dan terkemuka serta terkenal yaitu: Al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, Abu Zur'ah Ar-Razy, Abu Zur'ah al-Damasyqy, Ibnu Abi Dunya, Abu Bakar al-Atsram, Hanbal bin Ishaq Asy-Syaibani (putra dari paman beliau sendiri).[16]<br /><br /> Masih banyak lagi sahabat-sahabat <b>imam Ahmad  ibn Hanbal</b>, pengikut-pengikut serta murid-muridnya yang menyalin dan menulis ilmu fiqh Ibnu Hanbal diantara mereka terdapat juga anaknya yang bernama Salih, yaitu anaknya yang tertua. Beliau seorang yang sangat bersungguh-sugguh tentang hadits-hadits seperti ayahnya. Beliau meninggal dunia pada tahun 290 hijriyah.[17</div>
<div style="text-align: justify;">
 </div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
Perkembangan Mazhab Hanbali </h3>
Perlu diketahui bahwa <b>Mazhab Hanbali</b> ini boleh dikatakan sebagai suatu mazhab  yang daerah perkembangannya kurang begitu luas, di mana pada awalnya tersiar di Bagdad lalu pada abad ke empat hijriyah dapat berkembang di luar Irak dan pada abad ke enam dapat juga berkembang di Mesir.[18]<br /><br />Pada awalnya mazhab ini dihidupkan dan di perbaharui oleh beberapa mujtahid, seperti Ibnu Taimiyah dan murid-murid Ibnu Qayyim, lalu pada abad kedua belas dilakukan lagi pembaharuan oleh Imam Muhammad bin Abdul Wahhab di Najm dengan memperbaharui sistem penyebarannya dalam bentuk gerakan, yang lazim dikenal dengan sebutan gerakan wahhabi. <br /><br />Dari pembaharuan sistem baru dalam penyebaran mazhab seperti itulah, maka mazhab Ibnu Hanbal berkembang dan menyebar secara signifikan diberbagai wilayah Saudi Arabiyyah. <br /><br />Penutup <br /><b><a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/biografi-imam-ahmad-ibn-hanbal-pola.html" target="_blank">Biografi Imam Ahmad Ibn Hanbal, Pola Pemikiran dan Metode Istinbathnya</a> - Imam Ahmad</b> adalah Imam yamg ke empat dari para fuqaha Islam. Beliau adalah seorang yang mempunyai sifat-sifat yang luhur dan tinggi yaitu sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang yang hidup semasa dengannya, juga orang yang mengenalinya. Beliau Imam Ahmad ibn Hanbal merupakan imam bagi umat Islam seluruh dunia, juga Imam bagi darul salam, mufti bagi negri Irak dan seorang yang alim dari hadits-hadits Rasulullah SAW. juga seorang yang zuhud dewasa itu, penerang untuk dunia dan sebagai contoh dan teladan bagi orang-orang ahli sunnah, seorang yang sabar di kala menghadapi percobaan serta seorang yang salih. <br /><br />Metode istidlal yang dipakai Imam Ahmad dalam menetapkan hukum Islam adalah al-Qur'an dan al-Sunnah al-Sahih, fatwa para sahabat nabi SAW, al-Hadits al-Mursal dan al-Hadits al-Dlaif dan al-Qiyas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis:<br /><ol>
<li>Umi Habibah</li>
<li>Ari Fahrurrozi Aufa</li>
</ol>
<br />DAFTAR PUSTAKA <br /><br />Chalil,  Moenawar,  Biografi Empat Serangkai Imam Madzhab, Jakarta; Bulan Bintang, 1994. <br /><br />Djazuli, H.A. ilmu fiqh Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam, Jakarta; Kencana, 2010. <br /><br />Mughtis,Abdul, Kritik Nalar Fiqh Pesantren, Jakarta; Kencana, 2008. <br /><br />Philips, Ameenah Bilal, Asal-Usul dan Perkembangan Fiqh, Bandung: Nusamedia, 2005. <br /><br />Sopyan, Yayan, Tarikh Tasyri’ Seejarah Pembentukan Hokum Islam, Depok; Gramata Publishing, 2010. <br /><br />Asy-Syurbi, Ahmad, Sejarah dan Biografi Empat Imam Madzhab. Jakarta; amzah, 2013. <br /><br />Zein, Muhammad Ma'sum, Arus Pemkiran Empat Madzhab, Jombang ; Darul-Hikmah, 2008. <br /><br />Az-Zuhiali, Wahbah, Fiqh Islam Wa Adillatuhu jilid 1 (penerjemah Abdul Hayyie al-Kattani dkk),  Jakarta; Gema Insani, 2010. <br /><br /><br /><br /><br /></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Ahmad Asy-Syurbasi, Sejarah dan Biogrfi Empat Imam Mazhab, Jakarta: Amzah, 2013, hal  1 </li>
<li> Muhammad Ma'sum Zein, Arus Pemkiran Empat Madzhab, Jombang ; Darul-Hikmah, 2008, hal 187 </li>
<li> Moenawar Chalil,  Biografi Empat Serangkai Imam Madzhab, Jakarta; Bulan Bintang, 1994, hal 251 </li>
<li> Ahmad Asy-Syurbasi, Sejarah dan Biografiempat Imam Mazhab, Jakart; Amzah, 2013, hal 192 </li>
<li> H.A. Djazuli, ilmu fiqh Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam, Jakarta; Kencana, 2010, hal 132. </li>
<li> Wahbah Az-Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu jilid 1 (penerjemah Abdul Hayyie al-Kattani dkk),  Jakarta; Gema Insani, 2010, hal  hal 46 </li>
<li> Muhammad Ma'sum Zein, op.cit. hal 191 </li>
<li> Ibid. hal 192 </li>
<li> Ibid, hal 193 </li>
<li> Abdul Mughtis, Kritik Nalar Fiqh Pesantren, Jakarta; Kencana, 2008, hal 82 </li>
<li> Muhammad Ma’sum Zein, op.cit, hal 193 </li>
<li> Yayan Sopyan, Tarikh Tasyri’ Seejarah Pembentukan Hokum Islam, Depok; Gramata Publishing, 2010,  hal 123 </li>
<li> Ibid, hal 194 </li>
<li> Ahmad Asy-Syurbi, sejarah dan biografi empat imam madzhab. Jakarta; amzah, 2013, hal 229 </li>
<li> Ameenah Bilal Philips, Asal-Usul dan Perkembangan Fiqh, Bandung: Nusamedia, 2005, hal 117 </li>
<li> Moenawar Chalil, op.cit, hal 307 </li>
<li> Ahmad Asy-Syurbi, op.cit, hal 207 </li>
<li> Muhammad  Ma'sum Zein, op.cit, hal 196 </li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>

biografi makalah Biografi Imam Ahmad Ibn Hanbal, Pola Pemikiran dan Metode Istinbathnya

Biografi Imam Ahmad Ibn Hanbal, Pola Pemikiran dan Metode Istinbathnya - Imam empat serangkai adalah imam-imam mazhab fiqh dalam Islam . ...

Fiqh Jinayah: Pengertian, Unsur dan Hukum Jarimah al-Baghyu (Pemberontakan)

22:58:00 jayafurniture 0

<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilY6kNhgvX1fFp8btFYyyl3AkEpy9T9gtDbiUGBIOGmqFXS40fFGDShhWXZtbICLvi6lGPh4Q6roh2DmU-DmR8Mbot85QwUEBg4KuGftBqZJGPQBVxgqHIgvLJpjlQ5yVEPFodBaD-QDR8/s1600/King+ILmu+Keren.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="unsur jarimah al-baghyu, hukum jarimah al-baghyu dan pengertian jarimah al-baghyu" border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilY6kNhgvX1fFp8btFYyyl3AkEpy9T9gtDbiUGBIOGmqFXS40fFGDShhWXZtbICLvi6lGPh4Q6roh2DmU-DmR8Mbot85QwUEBg4KuGftBqZJGPQBVxgqHIgvLJpjlQ5yVEPFodBaD-QDR8/s320/King+ILmu+Keren.jpg" title="Jarimah al-baghyu atau pemberontakan" width="320" /></a></div>
<i><b><a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/fiqh-jinayah-pengertian-unsur-dan-hukum.html" target="_blank">Fiqh Jinayah: Pengertian, Unsur dan Hukum Jarimah al-Baghyu (Pemberontakan)</a> -</b></i> Hukum bunuh bagi pemberontak (<b>Hukum Jarimah al-Baghyu</b>) dipahami oleh sebagian ulama sebagai serangan balik dan hanya ditujukan untuk mematahkan pemberontak guna mengembalikan ketaatannya kepada penguasa yang sah. <b>Memerangi pemberontak</b> hukumnya adalah wajib karena menegakkan hukum Allah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Para pemberontak atau Hukum al-Baghyu merupakan kelompok jahat karena berupaya melakukan kerusakan di muka bumi. Mereka meresahkan masyarakat, merusak keamanan dan ketentraman negara, dan menimbulkan fitnah ditengah-tengah masyarakat. Islam memerintahkan pemerintah yang sah untuk mengajak dan berunding supaya mereka kembali bergabung dengan mayoritas orang islam atau mayoritas warga negara. Apabila tidak bersedia bergabung, maka pemerintah harus memerangi mereka sampai mereka sadar dan bergabung dengan pemerintahan yang didukung oleh mayoritas warga negara muslim. <br />
<br />
Apabila ada perintah dari pemerintah untuk memerangi kaum pemberontak atau al-Baghyu, maka setiap muslim yang mampu wajib melaksanakan perintah tersebut, karena taat kepada permerintah pada hal-hal yang bukan maksiat hukumnya adalah wajib. <br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Rumusan Masalah <br />
Bagaimana pengertian tentang jarimah al-baghyu, unsur-unsur, hukuman terhadap pemberontak, dan Pertanggung Jawaban Pidana dan Perdatanya. <br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan Penulisan Agar mahasiswa mampu mengetahui pengertian tentang <b>jarimah al-baghyu</b>, unsur-unsur, hukuman terhadap pemberontak dan pertanggung jawaban perdata pidananya, <br />
<h3>
 </h3>
<h3>
Pengertian Al-Baghyu </h3>
Secara etimologis, <b>al-baghyu</b> berasal dari kata بغى – يبغي – بغيا yang berarti menuntut sesuatu. Kalau ada kalimat بغى على الناس بغيا  artinya ظلم واعتدى   berbuat zalim dan menganiaya. Pelakunya disebut باغ yang bentuk jamaknya adalah بغاة. Kata بغى  juga berarti تكبر sombong, takabbur. Dikatakan demikian karena pelaku jarimah bersikap takabbur dengan melampaui batas dalam menuntut sesuatu yang bukan haknya. Hal ini disinggung dalam firman Allah berikut : <br />
<br />
<div style="text-align: right;">
وَإِن طَآئِفَتَانِ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱقۡتَتَلُواْ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَهُمَاۖ فَإِنۢ بَغَتۡ إِحۡدَىٰهُمَا عَلَى ٱلۡأُخۡرَىٰ فَقَٰتِلُواْ ٱلَّتِي تَبۡغِي حَتَّىٰ تَفِيٓءَ إِلَىٰٓ أَمۡرِ ٱللَّهِۚ فَإِن فَآءَتۡ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَهُمَا بِٱلۡعَدۡلِ وَأَقۡسِطُوٓاْۖ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُقۡسِطِينَ ٩ </div>
<br />
“Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya. Akan tetapi, kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau ia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Hujurat (49):9)<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7020505454674633558#_ftn1">[1]</a><br />
<br />
<a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/fiqh-jinayah-pengertian-unsur-dan-hukum.html" target="_blank">Al-baghyu (pemberontakan)</a> sering diartikan sebagai keluarnya seseorang dari ketaatan kepada imam yang sah tanpa alasan.<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7020505454674633558#_ftn2">[2]</a><br />
<br />
Pengertian secara terminologis, <b>al-baghyu</b> adalah usaha melawan suatu pemerintahan yang sah secara nyata, baik dengan mengangkat senjata atau tidak mengindahkan ketentuan yang digariskan pemerintah. Asy-Syafi’i, seperti dikutip H.A.Dzajuli, mengatakan, pemberontak adalah orang muslim yang menyalahi iman, dengan cara tidak menaatinya dan melepaskan diri dari iman, menolak kewajiban, yang memiliki kekuatan, argumentasi dan pimpinan.<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7020505454674633558#_ftn3">[3]</a><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
Unsur-unsur Jarimah Al-Baghyu </h3>
Dalam <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/fiqh-jinayah-pengertian-unsur-dan-hukum.html" target="_blank">tindak pidana pemberontakan terdapat tiga rukun penting</a>, yaitu : <br />
<br />
<h4>
a.       Memberontak terhadap pemimpin negara yang sah dan berdaulat</h4>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Maksudnya adalah upaya untuk memberhentikan pemimpin negara dan jabatannya. Para pemberontak tidak mau mematuhi undang-undang yang sah dan tidak mau menunaikan kewajiban mereka sebagai warga negara. <br />
<br />
Namun demikian, para ulama fiqh menyatakan bahwa <b>pemberontakan</b> yang munul karena pemerintah mengarahkan warganya untuk berbuat maksiat tidak dapat dinamakan al-baghyu. Alasan ulama adalah sabda Rasulullah SAW berikut : <br />
<br />
<div style="text-align: right;">
عن ابن عمررضي الله عنهماعن النبي صلى الله عليه وسل قال السمع والطا عة حق مالم يؤمربالمعصية فإذا أمربمعصية فلا سمع ولاطا عة </div>
<br />
Dari Umar RA dari Nabi SAW beliau bersabda,”Mendengar dan menaati pemimpin hukumnya haq (wajib) selama tidak memerintahkan kemaksiatan. Jika diperintah untuk melakukan kemaksiatan, tidak wajib mendengar dan menaati”. (HR. Al-Bukhari)<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7020505454674633558#_ftn4">[4]</a>. <br />
<br />
<h4>
b.      Dilakukan secara demonstratif </h4>
Maksudnya adalah di dukung oleh kekuatan bersenjata. Oleh sebab itu menurut ulama fiqh, sikap sekadar menolak kepala negara yang telah diangkat secara aklamasi, tidak dinamakan <b>al-baghyu</b>. Misalnya, sikap Ali bin Abi Thalib yang tidak mau membaiat Abu Bakar atau sikap Ibnu Umar dan Abdullah bin Zubair yang tidak mengakui keabsahan pemerintahan Yazid bin Mu’awiyah. Sikap mereka tidak termasuk al-baghyu karena sikap mereka tidak demonstratif. <br />
<br />
Contoh lain adalah golongan khawarij yang ada pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Mengenai hal ini, Imam Al-Syafi’i mengatakan, “sesungguhnya sekelompok orang yang menampakkan sikap seperti kaum Khawarij dengan memisahkan diri dari jama’ah, bahkan menganggap jama’ah tersebut kafir, tidak menyebabkan diperbolehkannya memerangi kelompok ini sebab mereka masih berada dibawah perlindungan Iman. Hal tersebut tidak menjadikan mereka berubah status menjadi (murtad) yang Allah SAW perintahkan untuk diperangi.[5]<br />
<br />
<h4>
c.       Termasuk perbuatan pidana </h4>
Maksudnya adalah usaha untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dan berdaulat dengan cara mengacau ketertiban umum. Apabila tindakan pelaku itu tidak menjurus pada penggulingan pemerintahan dan tidak pula melakukan tindak pidana (seprerti mebunuh, merampas, memperkosa, dan merampok), maka ulama fiqh menyatakan bahwa itu tidak termasuk al-baghyu.[6]<br />
<h3>
 </h3>
<h3>
Hukuman Terhadap Pemberontak </h3>
Suatu gerakan anti pemerintah dinyatakan <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/fiqh-jinayah-pengertian-unsur-dan-hukum.html" target="_blank">pemberontak</a> dan harus dihukum sebagaimana yang ditetapkan pada garis hukum.[7] Yaitu pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi adalah dibunuh atau disalib (dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik) atau dibuang dari negeri tempat kediamaannya. Sanksi hukum tersebut sebagai suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat memperoleh siksaan yang besar. <br />
<br />
Penerapan hukum dimaksud akan dilaksanakan bila memenuhi persyaratan sebagai berikut: <br />
<ol>
<li>Pemegang kekuasaan yang sah bersikap adil dalam menetapkan kebijakan.[8]</li>
<li>Pemberontak merupakan suatu kelompok yang memiliki kekuatan. </li>
<li>Dari gerakan tersebut diperoleh bukti-bukti kuat yang menunjukkan sebagai gerakan untuk memberontak guna menggulingkan pemerintahan yang sah. Jika tidak gerakan tersebut dikategorikan sebagai pengacau keamanan atau perampok. </li>
<li>Gerakan tersebut mempunyai sistem kepemimpinan, karena tanpa ada seorang pemimpin tidak mungkin kekuatan akan terwujud. </li>
</ol>
<h3>
 </h3>
<h3>
Pertanggung Jawaban Pidana dan Perdata Pelaku Jarimah Al-Bghyu </h3>
Pemisahan pertanggungjawaban pidana dan perdata bagi pelaku tindak pidana al-baghyu berkaitan dengan waktu terjadinya jarimah ini,<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7020505454674633558#_ftn9">[9]</a> yaitu sebelum serta sesudah terjadi pemberontakan dan pada saat terjadi pemberontakan. <br />
<br />
<h4>
a.       Pertanggungjawaban sebelum dan sesudah terjadinya pemberontakan </h4>
Suluruh tindakan <b>pemberontakan</b> yang bersifat pidana dan perdata yang mereka lakukan sebelum dan sesudah pemberontakan wajib mereka pertanggungjawabkan. Apabila mereka melakukan pembunuhan, pencurian dan pemerkosaan mereka harus dikenakan sanksi pidana sesuai dengan jarimah yang mereka lakukan. <br />
<br />
<h4>
b.      Pertanggungjawaban pada saat terjadi pemberontakan</h4>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ulama’ mazhab 4 bersepakat bahwa pemberontakan yang memiliki argumentasi yang kuat, tidak berkewajiban mengganti harta dan jiwa yang terbunuh ketika terjadi kontak senjata. <br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesimpulan Jarimah al-Baghyu<br />
Al-Baghyu adalah jenis pemberontakan yang sering diartikan keluarnya seseorang atau kelompok dari ketaatan kepada imam yang sah tanpa alasan. Artinya pemerintah yang sah dilantik adalah pemerintah yang amar ma’ruf kemudian diancam oleh seorang atau kelompok yang tidak sepaham dengan pemerintah menggunakan jalan kekerasan, maka itu hukumnya wajib diperangi. Seperti yang diterangkan dalam Hadits : <br />
<br />
<div style="text-align: right;">
عن فجة قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسل يقول من أتاكم وأمركم جميع على رجل واحد يريد أن يفرق جما عتكم فا قتلوه </div>
<br />
Dari Fujrah bin Suraih, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda,’barangsiapa yang menyarang kalian, padahal kalian berada dalam sebuah kesepakatan, sedangkan orang tersebut mengacaukan persatuan kalian maka bunuhlah ia.’”(HR. Muslim) <br />
<br />
Namun pemerintah sebelum memutuskan untuk perang, sebelumnya pemerintah hendaknya menyuruh mereka (pemberontak) untuk kembali kejalan pemerintahan yang sah atau memenjarakan mereka terlebih dahulu sampai ia bertaubat. Jika memang <b>pemberontak</b> itu tidak mau bertaubat dan ingin melalui jalan kekerasan maka perang adalah jalan satu-satunya. <br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah makalah yang berjudul <b>Fiqh Jinayah: Pengertian, Unsur dan Hukum Jarimah al-Baghyu (Pemberontakan)</b> dapat kami sajikan. Sekali lagi jika ada kekurangan atau salah dalam perkataan kami penulis minta maaf. Kami harap ada kritik dan saran dari sahabat sekalian untuk modal semangat kami dalam belajar. Sehingga nantinya kami bisa menampilkan yang lebih baik dari sebelumnya. Terimakasih. Wassalamualaikum wr. w.<br />
<br />
Penulis makalah Fiqh Jinayah:<br />
<br />
<ol>
<li>Miftakhul Munir </li>
<li>Umi Habibah  </li>
</ol>
<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA <br />
<ul>
<li>Zainuddin, Ali, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2012. </li>
<li>Rahmat, Hakim, hukum pidana islam (fiqh jinayah), Bandung; Pustaka setia, 2000. </li>
<li>Nurul, Irvan. Masyrofah, Fiqh Jinayah, jakarta: Amzah, 2013. </li>
<li>Makhrus, Munajat, Hukum Pidana Islam di Indonesia, Yogyakarta: Teras, 2009. </li>
</ul>
<br />
<ol>
<li>       Nurul Irvan, Masyrofah. Fiqh Jinayah, jakarta: Amzah, 2013, hlm 59 </li>
<li>       Makhrus Munajat, Hukum Pidana Islam di Indonesia, Yogyakarta: Teras, 2009, hlm 158 </li>
<li>       Rahmat hakim, hukum pidana islam (fiqh jinayah), Bandung; Pustaka setia, 2000, hal. 108 </li>
<li>       Nurul Irvan, op cit, hlm 62 </li>
<li>       Nurul Irvan, Masyrofah. Fiqh Jinayah, jakarta: Amzah, 2013, hlm 68 </li>
<li>       Nurul Irvan, Masyrofah, ibid, hlm 71 </li>
<li>       Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2012, hlm 76 </li>
<li>       Ibid, hlm 76 </li>
<li>       Op cit, hlm 73 </li>
</ol>
</div>

Fiqh makalah Fiqh Jinayah: Pengertian, Unsur dan Hukum Jarimah al-Baghyu (Pemberontakan)

Fiqh Jinayah: Pengertian, Unsur dan Hukum Jarimah al-Baghyu (Pemberontakan) - Hukum bunuh bagi pemberontak ( Hukum Jarimah al-Baghyu ) ...

Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja

01:40:00 jayafurniture 1

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsEa1e9bvfW-MB2sKv6-r4zddwgd2H9apihat3f0hzDed8ekMO272mxaemz8DC2UInW8ek1Z1sZ_lGhhhpjRjfa4kWvG1u0ouQXx3rWo32S9uQYYg65AQ5nsfVlfVh5e25jRk-RMoImYCn/s1600/Gambar+Meme+Unik+dan+Aneh+Konvoi+Motor+Gede+%2528MOGE%2529+di+Jogja+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja." border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsEa1e9bvfW-MB2sKv6-r4zddwgd2H9apihat3f0hzDed8ekMO272mxaemz8DC2UInW8ek1Z1sZ_lGhhhpjRjfa4kWvG1u0ouQXx3rWo32S9uQYYg65AQ5nsfVlfVh5e25jRk-RMoImYCn/s1600/Gambar+Meme+Unik+dan+Aneh+Konvoi+Motor+Gede+%2528MOGE%2529+di+Jogja+3.jpg" title="Meme Lucu" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/gambar-meme-unik-dan-aneh-konvoi-motor.html" target="_blank">Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja -</a> Penyetopan rombongan motor gede</b> (Moge) yang digelar di kota Yogyakarta oleh <b>Elanto Wijoyono </b>(32 tahun) menimbulkan banyak komentar disana sini oleh pengguna disosial media. Ada yang mengatakan kalau konvoi yang dilaksanakan oleh rombongan moge (motor gede) menyalahi aturan karena dirasa melanggar aturan yang selama ini dibuat oleh pemerintah dengan menerjang rambu-rambu lampu merah.<br /><br /> <b>Elanto Wijoyono</b> beserta kawan-kawanya menghadang menggunakan sepeda gowesnya saat para rombongan Moge itu yang menurutnya melanggar lalu lintas di simpang empat ringroad utara, Condongcatur, Sleman, Sabtu sore, sekitar pukul 15.00 hingga 16.00 WIB. Kota Yogyakarta dipilih untuk Apel Besar Klub Motor Indonesia 2015. Acara itu berlangsung 14 hingga 17 Agustus. Elanto Wijoyono mengupload ke youtube.<br /><br />Kemudian video yang diupload oleh  Elanto Wijoyono ditanggapi oleh orang yang kretif dibidang multmedia dengan membuat meme atau gambar yang lucu. Berikut adalah <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/gambar-meme-unik-dan-aneh-konvoi-motor.html" target="_blank">Gambar <b>Meme Unik</b> dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja</a>. PAsti setelah sobat melihat <b>meme lucu</b> ini akan tertawa sendiri dengan terbahak-bahak.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSvq07iBj6pQm02ykrOxxL9drKPYiIx13Kii91OpPVWyDREFVcQaJSa9_HpR-lOkJQOXKgflhvmWNCJK93ACsJsp1-jSAoG6ffdnaoHwzI_2fERRfSbo__6IokAtLmS5B29uO_vjo6PW0W/s1600/Gambar+Meme+Unik+dan+Aneh+Konvoi+Motor+Gede+%2528MOGE%2529+di+Jogja+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja." border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSvq07iBj6pQm02ykrOxxL9drKPYiIx13Kii91OpPVWyDREFVcQaJSa9_HpR-lOkJQOXKgflhvmWNCJK93ACsJsp1-jSAoG6ffdnaoHwzI_2fERRfSbo__6IokAtLmS5B29uO_vjo6PW0W/s1600/Gambar+Meme+Unik+dan+Aneh+Konvoi+Motor+Gede+%2528MOGE%2529+di+Jogja+2.jpg" title="Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja." /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV2gtHhl3bu9JvucIAmUzJccEh7ZO1OsxAqgLE42jdQ2t0Uh2aiATjHq1PZwyfmC3E4VmQA8nl4Dg76rJcnSGiODmR6A1JQ-BF4KRANJNwvJZLxI3E8tY6Bx1dPUkIn82M12ISHKLTqGLP/s1600/Gambar+Meme+Unik+dan+Aneh+Konvoi+Motor+Gede+%2528MOGE%2529+di+Jogja+4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja." border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV2gtHhl3bu9JvucIAmUzJccEh7ZO1OsxAqgLE42jdQ2t0Uh2aiATjHq1PZwyfmC3E4VmQA8nl4Dg76rJcnSGiODmR6A1JQ-BF4KRANJNwvJZLxI3E8tY6Bx1dPUkIn82M12ISHKLTqGLP/s1600/Gambar+Meme+Unik+dan+Aneh+Konvoi+Motor+Gede+%2528MOGE%2529+di+Jogja+4.jpg" title="Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja." /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTZYT61cazYFF7nJcqe66kHX7Rjie9dCdAyS6f57qJw2R7b8ycRgHR3M2meSZQ6lVOcLoWS9BR1UmWemm-7PLhgJ4LjqafvowEnrCEiPRrHt89J2XgtwUm1_q1Gilax5Y87wMAitKkojqA/s1600/Gambar+Meme+Unik+dan+Aneh+Konvoi+Motor+Gede+%2528MOGE%2529+di+Jogja+5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja." border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTZYT61cazYFF7nJcqe66kHX7Rjie9dCdAyS6f57qJw2R7b8ycRgHR3M2meSZQ6lVOcLoWS9BR1UmWemm-7PLhgJ4LjqafvowEnrCEiPRrHt89J2XgtwUm1_q1Gilax5Y87wMAitKkojqA/s1600/Gambar+Meme+Unik+dan+Aneh+Konvoi+Motor+Gede+%2528MOGE%2529+di+Jogja+5.jpg" title="Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja." /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEide_Lw4E27XzFKB9ZIY1VYpxGdwos_MuV1rHdhwRZ1smCTziH7GqMFyuZln0tHkQNh7GOFDzxbQLLGjcjzxB_mLErVstf7-MadQdoZ4bC6gpEXPOkX3MJSFXfettK1gqyV29DgTb-z-0cx/s1600/Gambar+Meme+Unik+dan+Aneh+Konvoi+Motor+Gede+%2528MOGE%2529+di+Jogja.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja." border="0" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEide_Lw4E27XzFKB9ZIY1VYpxGdwos_MuV1rHdhwRZ1smCTziH7GqMFyuZln0tHkQNh7GOFDzxbQLLGjcjzxB_mLErVstf7-MadQdoZ4bC6gpEXPOkX3MJSFXfettK1gqyV29DgTb-z-0cx/s320/Gambar+Meme+Unik+dan+Aneh+Konvoi+Motor+Gede+%2528MOGE%2529+di+Jogja.jpg" title="Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja." width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>

5 Fakta Unik Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja

Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja. Gambar Meme Unik dan Aneh Konvoi Motor Gede (MOGE) di Jogja - Penyetopan ...

Tata Cara Berhubungan Intim dengan Pasangan Menurut Islam

05:03:00 jayafurniture 0

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivmOHxY_FgkUfptkZYt8d6Zea4dvVXMZhO0c0Tperc2qtwOgKCH7ok8Cwhu-SPjV-pcfdHwkkcDejrRUm7vxTehBIq-tddgjxujrRtwJy-Km1cpQfunRfISXJtUvsBKesEkFey6NZdJQrk/s1600/hubungan+intim.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cara nikmat hubungan intim, cara berhubungan intim, cara bersenggama" border="0" height="177" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivmOHxY_FgkUfptkZYt8d6Zea4dvVXMZhO0c0Tperc2qtwOgKCH7ok8Cwhu-SPjV-pcfdHwkkcDejrRUm7vxTehBIq-tddgjxujrRtwJy-Km1cpQfunRfISXJtUvsBKesEkFey6NZdJQrk/s320/hubungan+intim.jpg" title="Hubungan intim" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/tata-cara-berhubungan-intim-dengan.html" target="_blank">Tata Cara Berhubungan Intim dengan Pasangan Menurut Islam</a> - Selamat bertemu kembali sobat pengunjung King Ilmu, artikel ini saya terinspirasi ketika saya PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) di KUA (Kantor Urusan Agama) Bangsri kabupaten Jepara disebabkan saya melihat dalam memujudkan <b>keluarga</b> yang sakinah mawadah dan warohmah diperlukan adanya sebuah cara-cara atau tata cara dalam kehidupan. Salah satunya dalam persoalan cara-cara baik dalam bersenggama, hubungan seks, <b>hubungan intim</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berhubungan intim atau bersenggama di sunahkan dalam agama islam itu kalau dengan pasangan anda yang telah mempunyai status suami dan istri. Berhubungan intim berfungsi juga untuk mencegah pasangan hidup kita untuk melakukan onani atau masturbasi. Onani atau masturbasi mempunyai dampak yang berbahaya. (<a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/07/5-bahaya-terparah-onani-atau-masturbasi.html" target="_blank">5 Bahaya Terparah Onani atau Masturbas</a>i)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
Pengertian senggama atau hubungan intim</h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan pengertian yang saya ambil dari kamus kesehatan, <b>Senggama</b> atau hubungan <b>itim</b> atau lebih populer dengan <b>hubungan seks</b> mempunyai arti tindakan di mana seseorang yang ingin memperoleh keturunan melalui hubungan badang dengan lawan jenis. Ada beberapa larangan berhubungan intim suami dan istri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<h3>
Cara-cara yang baik dalam <b><a href="http://www.faktalagi.com/2016/12/fakta-cara-keharmonisan-rumah-tangga.html" rel="nofollow" target="_blank">berhubungan</a> intim</b></h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>hubungan intim</b> atau <b>seks</b> berdasarkan hukum islam sebagaimana berikut: <br />
<br />
<h4>
1.       Waktu yang baik dalam <b>bersenggama</b>, <b>hubungan intim</b> atau <b>berhubungan seks</b> dengan pasangan anda:</h4>
a.       Disnunahkan jika bersenggama atau <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/tata-cara-berhubungan-intim-dengan.html" target="_blank">berhubungan intim</a> hendaknya memilih waktu yang baik, yaitu malam Jum’at, faedahnya agar ia lebih bisa mengendalikan nafsu dan pandangannya. <br />
<br />
b.      Dianjurkan jangan terlalu sering di saat usianya bertambah karena akan berdampak pada anggota badan menjadi lemah dan melemahkan akal. Juga agar dapat menjaga keperkasaannya untuk masa tua dan unsur keremajaannya tidak cepat hilang, terlalu sering <b>berhubungan intim</b> juga akan mengurangi rasa dan kenikmatan cinta <br />
<br />
c.       Jangan terlalu jarang <b>berhubungan intim</b> dengan pasangan anda karena menyebabkan pudarnya insting (dorongan) seks dan menghilangkan keharmonisan rumah tangga <br />
<br />
d.      Sebaiknya anda melakukan <b>hubungan intim</b> dengan pasangan anda dilakukan saat waktu santai, dan tidak pada waktu lapar ataupun kenyang (sehabis makan) <br />
<br />
e.      Jangan <b>berhubungan intim</b> saat kondisi badan kurang fit, kondisi emosi atau dalam keadaan stress <br />
<br />
f.        Waktu yang baik dalam bersenggama atau <b>berhubungan intim</b> adalah setelah lewat tengah malam, lalu mandi dan berwudlu setelah itu tidur. <br />
<br />
<h4>
2. posisi yang baik ketika bersenggama atau <b>berhubungan intim</b></h4>
a. suami istri itu bagaikan pakaian satu sama lainnya saling menutupi, oleh karena itu dianjurkan untuk melepas pakaian masing-masing dan menyatu dalam selimut saat sedang melakukan hubungan intim dengan pasangan anda.<br />
<br />
b. posisi yang baik adalah posisi yang tepat saat <a href="http://www.faktalagi.com/2016/12/5-posisi-dan-gaya-bercinta-seks-saat.html" rel="nofollow" target="_blank">berhubungan intim</a>, bisa dikompromikan antara kedua belah pihak. Yang terpenting ada keterbukaan posisi mana yang dikehendaki dan masing-masing merasakan ada kesenangan. Jangan sampai ada salah satu pihak merasa ada keterpaksaan.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian artikel saya yang berjudul Tata Cara Berhubungan Intim dengan Pasangan Menurut Islam dapat bermanfaat bagi sobat, dan tips bagi saya kalau artikel <a href="http://Tata Cara Berhubungan Intim dengan Pasangan Menurut Islam" target="_blank">hubungan intim</a> ini bermanfaat mohon bisa di share ke kawan-kawan semua.</div>

Artikel Tata Cara Berhubungan Intim dengan Pasangan Menurut Islam

Tata Cara Berhubungan Intim dengan Pasangan Menurut Islam - Selamat bertemu kembali sobat pengunjung King Ilmu, artikel ini saya terinsp...

KH MOHAMMAD AHMAD SAHAL MAHFUDZ DAN FIQIH SOSIAL

07:06:00 jayafurniture 0

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7vr7VKAfmu7t6T53bXFjia8pYYa_LB9KyShgJfuTqbx-I4EPxIFmp3hkuH9SgitpVEKHsMhgzM7jusozWCG8Z1K7KbBLfYgVNMhb9dNMQ-70Rs1SrgexnKjB0qgsL25_CR7MIemEN19Ym/s1600/KH+MA+Sahal+Mahfudz.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="fiqh sosial, buku fiqih islam, kh sahal mahfudz, pemikiran sahal mahfudz" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7vr7VKAfmu7t6T53bXFjia8pYYa_LB9KyShgJfuTqbx-I4EPxIFmp3hkuH9SgitpVEKHsMhgzM7jusozWCG8Z1K7KbBLfYgVNMhb9dNMQ-70Rs1SrgexnKjB0qgsL25_CR7MIemEN19Ym/s320/KH+MA+Sahal+Mahfudz.jpg" title="KH Sahal Mahfudz" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<u><i><b>KH MOHAMMAD AHMAD SAHAL MAHFUDZ DAN <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/kh-mohammad-ahmad-sahal-mahfudz-dan.html" target="_blank">FIQIH SOSIAL</a> -</b></i></u> Hukum dalam masyarakat manapun bertujuan mengendalikan masyarakat. Ia adalah sistem yang ditegakkan guna melindungi hak-hak individu maupun sosial. Sistem hukum dalam setiap masyarakat mempunyai sifat karakter dan ruang lingkupnya sendiri, demikian juga dengan islam. Agama ini juga memiliki sistem hukum sendiri yang dikenal dengan fiqih. <b>Fiqh</b> bukanlah hukum murni dalam pengertiannya yang sempit, ia mencakup seluruh bidang kehidupan. Adapun tujuan disyariatkannya hukum islam adalah merealisasikan dan melindungi kemaslahatan umat manusia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Kemaslahatan yang ingin diwujudkan dalam hukum islam itu menyangkut seluruh aspek kepentingan manusia,salah satu ulama’ pembeharuan metode panggalian hokum islam adalah <b>KH. MA. Sahal Mahfudz</b> dengan gagasan <b>fiqih sosial</b>nya merupakan pengembangan dari cara lama dalam menggali suatu hukum islam dengan mengimplementasikan istinbath hukumnya secara manhajy dari pada metode qauly sehingga keputusan-keputusan hukum yang dihasilkan lebih mengena dan memenuhi harapan masyarakat sekarang, sehingga pemikiran-pemikiran KH. MA. Sahal Mahfudh penting untuk dikaji. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
Rumusan Masalah </h3>
<ol>
<li>Bagaimana <b>Pola Pemikiran Sosial KH. Sahal Mahfudh</b> dalam menggali suatu hokum islam? </li>
<li>Apa Metode <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/kh-mohammad-http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/kh-mohammad-ahmad-sahal-mahfudz-dan.htmlahmad-sahal-mahfudh-dan.html" target="_blank"><b>Istinbath hukum yang dipakai oleh KH. Sahal Mahfudh</b></a> dalam menggali suatu hukum islam? </li>
</ol>
 </div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
Tujuan Penulisan </h3>
<ol>
<li>Mengetahui <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/kh-mohammad-ahmad-sahal-mahfudh-dan.html" target="_blank">Pola Pemikiran Sosial KH. Sahal Mahfudh</a> dalam menggali suatu hokum islam. </li>
<li>Mengetahui <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/kh-mohammad-ahmad-sahal-mahfudz-dan.html" target="_blank"><b>Metode Istinbath hukum yang dipakai oleh KH. Sahal Mahfudh</b></a> dalam menggali suatu hukum islam. </li>
</ol>
<br /><h3>
1.      Biografi KH. MA. Sahal Mahfudh </h3>
KH.Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh yang lebih dikenal dengan nama KH. Sahal, beliau lahir di Desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati Jawa Tengah pada tanggal 17 Desember 1937 M. Beliau anak ketiga dari enam bersaudara pasangan KH. Mahfudh Salam  dan  Nyai Hj. Badriyah. Ayah KH. Sahal yakni KH.Mahfudh Salam adalah saudara sepupu dari KH. Bisri Syamsuri, salah seorang pendiri Jam’iyah NU yang sangat disegani. Istri KH. Shal sendiri yaitu Hj. Dra. Nafisah adalah cucu KH. Bisri Syamsuri. Dengan begitu, KH. Sahal mempunyai nasab yang kuat sebagai keturunan kyai ternama dalam komunitas NU. <br /><br />Ketika KH. Sahal berusia 7 tahun, ayahnya meninggal di penjara militer Ambarawa 1944 pada saat melawan tentara Jepang. Dari segi pendidikan, KH. Sahal sudah mulai belajar agama pada usia 6 tahun di Madrasah Ibtidaiyah Kajen. Kemudian pada 1950-1953, KH. Sahal melanjutkan studinya Mathali’ul Falah Kajen. Setelah tamat Tsamawiyah Sahal muda melanjutkan pendidikannya di Pare Kediri dan pesantren Sarang Rembang. Setelah tamat dari Sarang, beliau melanjutkan studinya di Makkah selama tiga tahun(1961-1963) di bawah bimbingan KH. M. Yasin Fadani. Disiplin ilmu yang dipelajari KH. Sahal cukup beragam mulai dari tafsir, fiqh, hadits, ushul fiqh, tauhid, tasawuf, mantiq, balaghoh, dan lain-lain. <br /><br />Setelah kepulangannya dari Makkah, pada usia 26 tahun beliau memrgang kendali pesantern peninggalan ayahnya dan sekaligus sebagai direktur Perguruan Islam Mathali’ul Falah Kajen. Disamping itu pada tahun 1967 beliau menjabat sebagai katib syuriah NU cabang Pati. Bulan september 1982, ratusan kyai berkumpul di Pemalang untuk membahas sebuah persoalan pelik yakni kawin lari. Sementara para kyai kebingungan menentukan status hukum kawin lari, KH. Sahal tampil menjelaskan duduk persoalan kawin lari, latar belakang sosiologis dan lain-lain dengan menyebutkan kutipan kitab Syarqowi. <br /><br />Menurut beliau kawin lari harus dilihat dari berbgai sudt pandang dan akar persoalan. Kecemerlangan dan kearifan beliau mengantarkannya pada posisi Rois Syuriah NU Jawa Tengah periode 1982-1985. Kemudian beliau dipercaya memegang posisi Rois Syuriah Pengurus Besar NU sampai tahun1989. Pada tahun 1989 KH. Sahal menjabat sebagai Rektor di Institut terkemuka di Kota Jepara yaitu Institut Islam Nahdlatul Ulama yang sekarang telah menjadi Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara. KH. Sahal Mahfudh wafat pada bulan Januari tahun 2014 M di Kajen Pati Jawa Tengah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Artikel terkait: <a href="http://www.lpmbursa.com/2015/01/biografi-dr-kh-ma-sahal-mahfudh.html" target="_blank">Biografi DR. KH. MA. Sahal Mahfudh</a><br /><br /><h3>
2.      Pola Pemikiran Sosial KH. Sahal Mahfudz </h3>
Semua aktivitas sosial dan intelektual KH. Sahal Mahfudh tetap dilakukan dalam koridor fiqh baik itu dalam <i>fiqh sosial</i>. Artinya apa yang dilakukannya mempunyai landasan normatif yang bisa dipertanggung jawabkan secara hukum. Sebuah ikhtiar yang tidak semua kyai dapat melakukannya. Dalam mengoperasionalakn fiqih, beliau memakai jalan lain dan harus merombak doktrin dan tradisi yang selama ini melekat dalam tubuh NU. Atau dalam bahasa fiqihnya diperlukan tajdid(pembaharuan). Telah diketahui bahwa tajdid mempunyai wilayah yang terbatas, artinya kualitas tajdid mesti dinilai dari konteks historisitas dan lokalitasnya. Dalam konteks inilah, maka pemikiran hukum KH. Sahal pun tidak terlepas historitas dan lokalitas itu. <br /><br />Salah satu pemikiran hukum <b>KH Sahal Mahfudz</b> yaitu masalah hubumgan agama dan negara. Bagi <b>KH Sahal Mahfudz</b>, jagad kepolitikan merupakan realitas historis atau sunnatullah yang tidak bisa terelakkan. Agama dan negara menurut <b>KH Sahal Mahfudz</b> adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Politik merupakan kebutuhan hidup menurut naluri manusia, karena didasarkan atas realitas bahwa manusia itu mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, dalam memenuhi kebutuhannya selalu berkumpul, bergaul dan berinteraksi dengan sesamanya. Dengan begitu manusia membutuhkan perekat antar individu. Di sinilah agama menjadi penting. <br /><br />Seperti yang diungkapkan Sayyid Baqir Shadr “terdapat jarak yang sangat jauh antara situasi sosial ketika nash-nash itu diturunkan dengan situsi social ketika nash-nash itu dijadikan rujukan”.[1]<br /><br />Pola relasi agama dan negara dalam pandangan <b>KH Sahal Mahfudz</b> mengacu pada simbiosis mutualisme. Keduanyan saling mempemgaruhi dan membutuhkan untuk mewujudkan kemaslahatan umat. Pendapat <b>KH Sahal Mahfudz</b> ini didasarkan pada analisa Abu Hasan al Mawardi dan Abu Ya’la al Hanbali dalam kitab al Akhkam al Shulthaniyah. Selin dua sarjana itu. Dari hasil penelitian para ulama, sebagaimana dikutip oleh Ibrahim Hosen, dapat diklasifikasikan menjadi tiga aspek, yakni: dharuriat (primer), hajjiyat (sekunder), tahsiniyat (pelengkap).[2] Dalam rumusan ushul Syathibi di sebutkan bahwa dalam dharuriat ditunjukkan tujuan syariah adalah menjaga lima hal (dharuriyat al khams) yakni: al din (agama), al nafs ( jiwa), al nasl (keturunan), al mal (harta benda), dan al aql (akal pikiran). <br /><br />Berangkat dari terminologi ini, maka kekuasaan politik harus sejalan dengan tujuan syariat, yaitu memelihara agama, akal, harta, dan keturunan. <br /><br />Dalam pemahaman <b>KH Sahal Mahfudz</b>, pemimpin tidak hanya mereka yang memegang jabatan formal-struktural, mereka yang memegang kekuasaan kultural juga  disebut pemimpin. Denagn begitu posisi presiden, gubernur, bupati dan yang lainnya itu sama dengan ulama, kyai, kepala adat, kepala suku dan yang lainnya. Tidak ada yang lebih tinggi antara satu dan yang lainnya, perbedaannya hanya sebatas fungsional.justru kepemimpinan kultural memiliki fungsi yang strategis, yakni sebagai kekuatan untuk mendinamisir masyarakat, memberikan pendidikan politik tentang hak dan kewajiban seorang warga negara. Bangunan politik yang demikian didasarkan pada kaidah ushul fiqh tasharruf al imam man-uthun bi al maslahah (kebijakan pemimpin harus berorientasi pada kemaslahatan rakyat). <br /><br /><h3>
3.      Metode Istinbath Hukum </h3>
Metode penggaliam hukum (al istinbath al-ahkam) <b>KH Sahal Mahfudz</b> pada dasarnya dibagi dalam dua tipologi. Pertama, metodetekstual(madzhab qauli) dan kedua, metode kontekstual/metodologis  (madzhab manhaji). [3]<br /><br />Metode tekstual digunakan <b>KH Sahal Mahfudz</b> terutama ketika memberikan “fatwa hukum” disuara merdeka sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepadannya. Sedangkan metode kontekstual dilakukan KH sahal dalam forum forum ilmiah keagamaan seperti bathsul matsail NU, seminar atau ketika KH.Sahal berijtihad sendiri untuk memecahkan persoalan yang pelik. <br /><br />a.      Metode tekstual (madzhab qauly) <br /><br />Metode ini digunakan ketika memberikan fatwa hukum terutama diharian suara merdeka. Dalam operasionalnya <b>KH Sahal Mahfudz</b> menggunakan kitab- kitab yang digunakan oleh ulama syafi’iyah. Kitab kitab yang sering dijadikan rujukan KH.Sahal antara lain: nihayatuz zain, subulussalam, mizan al-qubro, rowai albayan, al-iqna, al bajuri, fathul muin dan banyak kitab besar ulama syafi’iyah. Sedangkan ulama yang sering dijadikan referensi antara lain arrofii, annawawi, alqoffal, ar rozi dan ulama syafi’iyah seperti al ghozali, al mawardi dan lain-lain. <br /><br />Fatwa hukum KH.Sahal bersifat eklektik yakni mengambil beberapa perndapat dari beberapa fuqoha yang mendukung atau sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, tanpa diiringi dengan analisa.Sebagai contoh dalam sebuah kutipan yang menegaskan pendapat <b>KH. Sahal Mahfudz</b> yang tidak memperbolehkan air musta’maluntuk bersuci karena tergolong thohir ghairu muhtohir. <b>KH.Sahal Mahfudz</b> juga mengutip pendapat syirozi dalam al muhazzab yang memperbolehkan air musta’mal untuk bersuci karena termasuk thohir muhtohir.[4] Menurut pendapat <b>KH Sahal Mahfudz</b> pendapat al syirozi itu mempunyai banyak khilaf sebab dalam kitab al muhazzab sendiri assyirozi tidak mencantumkan pendapatnya secara tegas tentang kedudukan air musta’mal. <br /><br />b.      Metode kontekstual (madzhab manhaji) <br /><br />Metode KH.Sahal dalam mengistinbatkan hukum secara manhaji ini dengan cara membedakan persoalan yang tergolong ushul atau dasar dan persoalan yang termasuk furu’ atau cabang. Untuk dapat membedakan ushul dan furu’ <b>KH. Sahal Mahfudz</b> terlebih dahulu melakukan klasifikasi atau mengidentifikasi sebuah kebutuhan, kebutuhan iru digolongkan menjadi tiga yakni: dhoruriya (kebutuhan mendesak,hajiyyat), kebutuhan sekunder dan tahsiniyah (pelengkap). Ketiga hal itulah yang menjadi tujuan syariat (maqosid assyari’ah). <br /><br />Dhoruriyah dibagi menjadi lima, yaitu al diin (agama),an nafs (jiwa), an nasl (keturunan), al mal (harta benda) dan al aql (akal pikiran).[5] Rumusan maqosidus syari’ah menurut KH.Sahal yakni menjaga agama (khifd ad dhin), melindungi jiwa (khifdh an nafs), melindungi kelangsungan keturunan, melindungi nakal pikiran dan menjaga harta benda didapat dari petunjuk alquran dan praktik rosul. Dalam rumusan maqosid syari’ah <b>KH Sahal Mahfudz </b>memberiakn pemahaman bahwa islam tiak mengkhususkan perannya hanya dalam aspek pengembangan kepada tuhan akan tetapi kepentingan kemanusiaan lah yang lebih diutamakan. Karena hanya dengan menjaga kesetabilan kemasyarakatan, kemaslahatan inilah tugas tugas peribadatan dapat dilaksanakan dengan baik.[6] Bagi <b>KH. Sahal Mahfudz</b> kepentingan umum (maslahah al ammah) harus menjadi petimbangan terdepan dalam proses pengambilan keputusan hukum. Agar kepentingan hukum tetap terjaga seorang mujtahid harus memiliki kepekaan sosial. <br /><br /><br /><br /><h3>
4.      Kontribusi Fiqh Sosial KH. MA Sahal Mahfudh dalam Hukum Islam di Indonesia </h3>
Munculnya fiqih sosial merupakan hasil pergulatan intelektual yang panjang dan intensif. Istilah madhabz manhaji sebagai salah satu <b>ciri fiqih sosial</b> merupakan strategi dari <b>KH Sahal Mahfudz</b> agar wacana fiqih sosial mendapat ruang dalam NU dan memang terbukti secara perlahan namun pasti gagasan itu diterima dalam kalangan NU. Sehingga dalam pengertiannya bermadzhab lalu dipahami sebagai kerangka dasar untuk melakukan ijtihad, meskipun itu berupa ijtihad muqoyyad/ijtihad yang terbatas pada upaya penggalian hukum. <br /><br />Dalamibadah sosial maupun individual, muqoyyadah (terikat oleh syarat dan rukun) maupun murthalaqoh (teknik operasionalnnya tidak terikat oleh syarat dan rukun tertentu). Ia juga menatur hubungan antar manusia dalam pergaulan maupun muamalah. disamping itu juga mengatur hubungan tatacara keluarga dalam kompoinen munakahat untuk menata pergaulan yang menjamin pergaulan syariat islam mempunyai aturan yang dijabarkan dalam komponen jinayah, jihat dan qadla. Dapat dipahami bahwa kontruksi <i>fiqih sosial</i> <b>KH Sahal Mahfudz</b> bertumpuh pada hal-hal berikut ini: <br /><ol>
<li>Ajaran syari’at islam telah diuraikan oleh fiqih yang merupakan sarana kesejah teraan bagi manusia didunia dan akhirat (sa’adat ad daraid). </li>
<li>Segala pertimbangan hukum harus bermuara pada terciptannya kemaslahatan umum yang bersifatobjektif. </li>
<li>Dibutuhkan kontekstualisasi fiqih yang semula bersifat legal formalistik menjadi lebih bernuansa penaknaan sosial. </li>
</ol>
<br />Dengan demikian bagi <b>KH Sahal Mahfudz</b> fiqih itu sudah semestinya bersifat sosial, karena ia merupakan hasil konstruksi fuqoha atas realita sosial yang bertumpu pada sumber-sumber hukum. Oleh kerana fiqih itu produk ijtihad, maka dengan sendirinya berdimensi sosial.[7]<br /><br /><h4>
<a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/kh-mohammad-ahmad-sahal-mahfudz-dan.html" target="_blank">Fiqih sosial</a> memiliki lima ciri pokok yang menonjol yaitu: </h4>
<br /><ol>
<li> interpretasi teks-teks fiqih yang menonjol, </li>
<li> perubahan pola bermadzhab secara tekstual(madzhabqauly), </li>
<li> verifikasi mendasar mana ajaran yang pokok(ushul) dan mana yang cabang(furu’), </li>
<li> fiqih dihadirkan sebagai etika sosial, bukan hokum positif negara, </li>
<li>pengenalan metodologis pemikiran filosofis.[8]</li>
</ol>
<br /><a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/kh-mohammad-ahmad-sahal-mahfudz-dan.html" target="_blank">Fiqih sosial </a>yang menjadi landasan operasiaonal dalam merespon berbagai masalah keutamaan ini merupakan arena kecenderungan komitment NU dalam melakukan terapi sosial. Yaitu, suatu usaha  menerjemahkan nilai-nilai agama dengan instrumen fiqih yang tidak lagi bernuansa hukuman sich, tetapi mengandung muatan kritik sosial sehingga mampu tampil memberikan kontrol terhadap segala bentuk penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat. Baik yang bersumber dari polarisasi keagamaan, kebijakan pemerintah, kemerosotan mutu keshalehan ataupun akibat hegemoni tafsir oleh penguasa tertentu yang akan mengancam suatu tatanan nilai yang mengandung kebenaran universal.[9]<br /><br />Khususnya di Indonesia di masa globalisasi dengan latarbelakang yang beranekaragam suku dan budaya tentunya permasalahan-permasalan yang ada juga semakin kompleks sehingga keberadaan fiqih social disini sangat diperlukan. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Kesimpulan <br />Semua aktivitas sosial dan intelektual <b>KH. Sahal Mahfudz</b> tetap dilakukan dalam koridor fiqh. Artinya apa yang dilakukannya mempunyai landasan normatif yang bisa dipertanggung jawabkan secara hukum.Metode penggaliam hukum (al istinbath al-ahkam) KH.Sahal pada dasarnya dibagi dalam dua tipologi. Pertama, metodetekstual(madzhab qauly) dan kedua, metode kontekstual/metodologis  (madzhab manhaji). <br /><br />ibadah sosial maupun individual, muqoyyadah (terikat oleh syarat dan rukun) maupun murthalaqoh (teknik operasionalnnya tidak terikat oleh syarat dan rukun tertentu). Ia juga menatur hubungan antar manusia dalam pergaulan maupun muamalah. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Saran <br />Sebagai mahasiswa NU sudah semestinya kita mendalami pemikiran KH. Sahal Mahfudh, untuk meningkatkan khazanah keilmuan kita tentang perkembangan hokum islam.  </div>
<div style="text-align: justify;">
 </div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li>Abdullah, Mudhofir, Masail Al-Fiqhiyyah,Yogjakarta: Teras, 2009, hlm 113. </li>
<li>Al Qurtuby,Sumanto, KH. MA. Sahal Mahfudh Era Bru Fiqh indonesia, Yogyakarta: Cermin, 1999,hlm. 1-2. </li>
<li>Ibid.hlm 110. </li>
<li>Ibid. Hlm 114. </li>
<li>Hafidh, Ahmad, MerentasNalarSyari’ah, Yogjakarta:Teras, 2011,Hlm 182. </li>
<li>Op.Cit. hlm 119. </li>
<li>Mahfudh, Sahal , Nuansa Fiqh Sosial, Yogyakarta:LkiS,2012, hlm5. </li>
<li>Arifi, Ahmad, PergulatanPemikiranFiqihTradisiPolaMadzhab, Yogjakarta: Elsaq Press, 2010, hlm 309. </li>
<li>Ibid, hlm. 147. </li>
</ol>
</div>

makalah KH MOHAMMAD AHMAD SAHAL MAHFUDZ DAN FIQIH SOSIAL

KH MOHAMMAD AHMAD SAHAL MAHFUDZ DAN FIQIH SOSIAL - Hukum dalam masyarakat manapun bertujuan mengendalikan masyarakat. Ia adalah sistem ...

Pengaruh Pemikiran Filsafat Terhadap Pola Pikir dan Pola Hidup Manusia di Era Globalisasi

03:32:00 jayafurniture 0

<h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6MoF8hMGLvtZMh7y83wfH2cv-H8zXnjixIt5-bpQ0NuH-mcAn1An_sadVXuVTnIPC8IgaPY2rYeVU90C78QTY3FD455nFePnN1qpF_zIQlDTkxoskRFvm-QcT5wWs8WC02jT7IKXw980J/s1600/Peranan+Filsafat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Peranan filsafat dalam kehidupan manusia" border="0" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6MoF8hMGLvtZMh7y83wfH2cv-H8zXnjixIt5-bpQ0NuH-mcAn1An_sadVXuVTnIPC8IgaPY2rYeVU90C78QTY3FD455nFePnN1qpF_zIQlDTkxoskRFvm-QcT5wWs8WC02jT7IKXw980J/s320/Peranan+Filsafat.jpg" title="Peranan Filsafat" width="320" /></a></div>
A.  Pengetahuan Dan Teknologi Dewasa Ini </h3>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Pengaruh Pemikiran Filsafat Terhadap Pola Pikir Dan Pola Hidup Manusia di Era Globalisasi -</b></i> Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dimanfaatkan oleh manusia secara positif-konstruktif maupun secara negatif-destruktif tergantung kepada moral dan mental manusia yang berperan sebagai pencipta, pengembang, dan penggunanya. ilmu pengetahuan dan teknologi selalu terkait dengan pemilik dan pemakainya yakni manusia yang seringkali tidak mampu untuk mengendalikan nafsu serakahnya sendiri dalam artian moral.Manusia dalam kehidupannya sangat tergantung dan berhutang budi kepada ilmu pengetahuan dan teknologi.[1]<br />
<br />
Merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa peradaban manusia yang berkembang dari peradaban sederhana menuju ke peradaban yang sangat maju dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berkat kemajuan pada kedua bidang inilah, maka manusia menjadi sangat dimudahkan dalam menjalankan kehidupannya. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah membantu manusia untuk memenuhi segala kebutuhannya secara lebih cepat dan lebih mudah. <br />
<br />
Umat manusia, misalnya, dimudahkan karena ditemukannya alat-alat kedokteran yang canggih sehingga penyakit kita lebih mudah dideteksi dan usia harapan hidup menjadi semakin panjang, alat-alat transportasi yang lebih cepat dan aman, alat-alat komunikasi yang begitu sophisticated yang membuat dunia terasa semakin sempit. Manusia juga dimudahkan untuk memanfaatkan segala sumber daya alam untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. <br />
<br />
<h3>
B.  Peran Filsafat secara Umum: Masalah-masalah yang Dihadapi Filsafat </h3>
Sejak kelahirannya sebagai sebuah cabang ilmu pengetahuan lebih kurang abad ke-6 sebelum masehi sampai dengan perkembangannya dewasa ini, filsafat selalu saja berhadapan dengan masalah-masalah mendasar yang abadi dan tidak pernah terpecahkan dengan baik. Boleh dikatakan bahwa <a href="http://Pengaruh Pemikiran Filsafat Terhadap Pola Pikir Dan Pola Hidup Manusia di Era Globalisasi" target="_blank">filsafat</a> dihadapkan dengan masalah-masalah yang ituitu saja, masalah yang sama, akan tetapi manusia dengan akal dan pengalamannya belum atau tidak mampu untuk memberikan jawaban yang satu dan sama, melainkan berbeda atau bahkan bertentangan <br />
<br />
Harry J Gesler, dengan bahasa yang lebih sederhana dan lebih terfokus kepada masalah-masalah moral, menjelaskan bahwa masalah-masalah yang seringkali dihadapi dalam <b>filsafat</b> dapat dilihat dalam beberapa pertanyaan berikut: <br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah Tuhan ada? Apakah tindakan manusia bersifat bebas atau ditentukan? apakah manusia dapat dijelaskan dengan pengerian material? bagaimana manusia dapat mengetahui dan apa yang dapat manusia ketahui? apakah kodrat dan metodologi dalam keputusan moral? prinsip apa yang harus kita pegang dalam hidup?[2]<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam <b>sejarah perkembangan filsafat</b>, terlihat bahwa manusia memberikan jawaban yang beragam bahkan sering kali bertentangan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Masing-masing mendasarkan kepada keyakinan, pendekatan dan cara kerja yang dipandangan benar. Karena itu pula, maka dalam filsafat berkembang aliran yang beragam tergantung kepada keyakinan awal, pendekatan dan cara kerja tadi. Sebagian aliran sangat tergantung kepada penggunaan akal, sebagian lagi tergantung kepada pengalaman inderawi, sementara sebagian yang lainnya berusaha untuk menggabungkan keduanya. Atau ada pula yang sama sekali terlepas dari keduanya. Sehingga dalam sejarah dikenal adanya aliran-aliran Rasionalisme, Empirisme, Kritisisme, Pragmatisme,dan lain sebagainya. <br />
<br />
<h3>
C. Peran Filsafat Terhadap Pola Pikir dan Pola Hidup Manusia </h3>
Banyak orang yang sering kali mengeluarkan pendapat, bahkan dengan sedikit nada sinis, mempertanyakan apa fungsi atau perannya <b>filsafat</b> bagi keilmuan dan kehidupan. Pertanyaan itu merupakan pertanyaan yang wajar dan tidak salah. Karena selama seseorang belum mengenal filsafat (suatu cabang ilmu pengetahuan yang cenderung tidak terlalu aplikatif dan cenderung kepada kontemplasi atau perenungan kritis), maka ia tidak akan mungkin mampu untuk memahaminya dengan baik. <br />
<br />
Irmayanti M Budianto pernah mencatat beberapa <b>peran filsafat</b>, baik dalam kehidupan maupun dalam bidang keilmuan: <br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, filsafat atau berfilsafat mengajak manusia bersikap arif dan berwawasan luas terdapat berbagai masalah yang dihadapinya, dan manusia diharapkan mampu untuk memecahkan masalah-masalah tersebut dengan cara mengidentifikasinya agar jawaban-jawaban dapat diperoleh dengan mudah. <br />
<br />
Kedua, <i>berfilsafat</i> dapat membentuk pengalaman kehidupan seseorang secara lebih kreatif atas dasar pandangan hidup dan atau ide-ide yang muncul karena keinginannya. <br />
<br />
Ketiga, <b>Filsafat</b> dapat membentuk sikap kritis seseorang dalam menghadapi permasalahan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan lainnya (interaksi dengan masyarakat, komunitas, agama, dan lain-lain) secara lebih rasional, lebih arif, dan tidak terjebak dalam fanatisme yang berlebihan. <br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Keempat, terutama bagi para ilmuwan ataupun para mahasiswa dibutuhkan kemampuan untuk menganalisis, analisis kritis secara komprehensif dan sistematis atas berbagai permasalahan ilmiah yang dituangkan di dalam suatu riset, penelitian, ataupun kajian ilmiah lainnya. Dalam era globalisasi, ketika berbagai kajian lintas ilmu pengetahuan atau multidisiplin melanda dalam kegiatan ilmiah, diperlukan adanya suatu wadah, yaitu sikap kritis dalam menghadapi kemajemukan berpikir dari berbagai ilmu pengetahuan berikut para ilmuannya.[3]<br />
<br />
Dalam pandangan Hamami dan Wibisono (1986: 126-27), filsafat melalui <i>metode-metode pemikirannya</i> tidak akan dapat langsung mempersembahkan programe-programme kebijakan yang manfaatnya dapat dinikmati secara praktis dan konkret sebagaimana halnya dengan ekonomi, teknik dan ilmu-ilmu terapan yang lainnya. <i><b>Segi kelemahan filsafat</b></i>, dalam arti sifat dan coraknya yang abstrak dengan lemparan analisis-analisis kritisnya yang sering tidak tersentuh oleh mereka yang telah terbiasa untuk berpikir secara praktis, merupakan salah satu sebab mengapa para ahli filsafat terisolir dan jarang diajak untuk berpartisipasi dalam penentuan strategi pembangunan, apalagi dalam pelaksanaan programme- programme kegiatan yang sudah bersifat teknis operasional. <br />
<br />
Padahal keabstrakan dengan spekulasi-spekulasinya yang paling dalam justru membawa filsafat kepada kekuatan radikalnya. Dengan berpikir secara abstrak spekulatif dan mengambil jarak dari penggumulan masalah-masalah teknis praktis, <i><b>filsafat</b></i> justru dapat melihat sesuatu permasalahan dari semua dimensi, sehingga hal-hal yang belum tersentuh oleh ilmu-ilmu lain dapat pula dijadikan titik perhatiannya. <i><b>Peranan filsafat</b></i> adalah menunjukkan adanya perspektif yang lebih dalam dan luas, sehingga kehadirannya akan disertai dengan berbagai alternatif penyelesaian untuk ditawarkan mana yang paling sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan.[4]<br />
<br />
Apabila kita berbicara mengenai <i><b>peran filsafat</b></i> dalam menghadapi dekadensi moral. Filsafat mungkin hanya dapat menjelaskan sebab-sebab munculnya dekadensi moral, menjelaskan caracara mengatasi sebab-sebab tersebut, menerangkan cara-cara penanganan dekadensi moral. Sementara pelaksanaannya sendiri sangat tergantung kepada manusianya sendiri. <br />
<br />
<h3>
C. Dekadensi Moral Sebagai Pengaruh Negatif Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi </h3>
Perkembangan ilmu pengetahuan sering kali melupakan faktor manusianya, di mana bukan lagi teknologi yang berkembang seiring dengan perkembangan dan kebutuhan manusia, namun juga justru sebaliknya dimana manusialah akhirnya yang harus menyesuaikan diri dengan teknologi. Teknologi tidak lagi berfungsi sebagai sarana yang memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia melainkan dia berada untuk tujuan eksistensinya sendiri. Sesuatu yang terkadang harus dibayar mahal oleh manusia yang kehilangan sebagian arti dari kemanusiaannya. Manusia sering dihadapkan dengan situasi yang tidak bersifat manusiawi, terpenjara dalam kisi-kisi teknologi, yang merampas kemanusiaandan kebahagiaannya.[5]<br />
<br />
Padahal ilmu pengetahuan dan teknologi sebenarnya bertujuan untuk mempermudah manusia dalam menjalani kehidupannya, namun kelihatannya yang terjadi malah berbeda. Manusia kesulitan untuk meletakkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada jalur tujuannya dengan benar. Manusia kelihatan bukan lagi pemilik dan pengguna ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi hamba dari keduanya. Dewasa ini, ilmu pengetahuan bahkan telah berada di ambang kemajuan yang mampu untuk mempengaruhi reproduksi dan penciptaan manusia itu sendiri. <br />
<br />
Ilmu pengetahuan bukan saja menimbulkan gejala dehumanisasi namun bahkan kemungkinan untuk mengubah hakikat kemanusiaan itu sendiri, atau dengan kata lain, ilmu pengetahuan bukan lagi merupakan sarana yang membantu manusia untuk mencapai tujuan hidupnya, namun bahkan kemungkinan untuk mengubah hakikat kemanusiaan itu sendiri, atau dengan perkataan lain, ilmu pengetahuan bukan lagi merupakan sarana yang membantu manusia mencapai tujuan hidupnya, melainkan juga ikut menciptakan tujuan hidup itu sendiri.[6]<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menghadapi kenyataan seperti ini, menurut Suriasumantri, ilmu pengetahuan yang pada hakikatnya mempelajari alam sebagaimana adanya mulai mempertanyakan hal-hal yang bersifat seharusnya: Untuk apa sebenarnya ilmu pengetahuan itu harus dipergunakan? Di mana batas wewenang penjelajahan keilmuan? Ke arah mana perkembangan keilmuan harus diarahkan? Pertanyaan semacam ini jelas tidak merupakan urgensi bagi ilmuwan-ilmuwan masa lalu, namun menjadi penting bagi para ilmuwan yang hidup pada masa kini. Dan untuk menjawab pertanyaan ini, maka ilmuwan berpaling kepada hakikat moral. [7]<br />
<br />
<h3>
D. Perisai dalam Wujud Tanggung Jawab Etis Ilmuwan </h3>
Ilmuwan Bintarto  pernah menuturkan sebuah kutipan yang diambilnya dari Ensiklopedi Indonesia terbitan PT Ichtiar Baru Van Hoeve bahwa ‘<a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/pengaruh-pemikiran-filsafat-terhadap.html" target="_blank"><i><b>intisari dari filsafat</b></i></a> adalah cara berfikir menurut logika dengan bebas sedalam-dalamnya sampai ke dasar persoalannya’. Sementara itu, manusia terdorong untuk menemukan suatu orientasi hidup yang dapat memberikan arah dan pegangan bagi perbuatan serta perilakunya. Orientasi ini adalah filsafat dalam bentuknya yang masih pra-ilmiah.[8]<br />
<br />
<i>Filsafat</i> bersifat universal karena objek kajiannya berkaitan erat dengan seluruh kenyataan (realitas). Dengan kata lain, pandangan filsafat terhadap segala sesuatu ditempatkan pada latar belakang arti seluruh realitas manusia. Apabila disesuaikan dengan objek kajiannya, maka filsafat dapat meliputi beberapa cabang, seperti <b>filsafat manusia</b>, <b>filsafat pengetahuan</b>, <b>filsafat ketuhanan</b>, dan sebagainya.[9]<br />
<br />
Ketika masalah dekadensi moral yang menjadi objek kajian dalam filsafat, maka cabang filsafatnya adalah filsafat moral atau etika. Selain itu, karena dekandensi moral sendiri dalam tulisan ini ditelisik sebagai pengaruh negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka cabang filsafat lainnya yang terkait <b>filsafat ilmu pengetahuan</b>, terutama bagian aksiologinya. <br />
<br />
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hasil karya ilmuwan secara individual yang kemudian disosialisasikan kepada masyarakat. Peranan ilmuwan inilah yang menonjol dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan mampu mengubah wajah peradaban. Kreativitas ilmuwan yang didukung oleh sistem komunikasi sosial yang bersifat terbuka menjadi proses pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berjalan sangat efektif . <br />
<br />
Dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka seorang ilmuwan harus memiliki kepekaan dan tanggung jawab besar terhadap pelbagai konsekuensi etis ilmu pengetahuan dan teknologinya. Sebab dialah satusatunya orang yang dapat mengikuti dari dekat perkembanganperkembangan yang konkret. Namun memang seorang ilmuwan sebenarnya tidak dapat berbuat banyak untuk mencegah penyalahgunaan hasil penemuannya. Manusia tampaknya tetap cenderung untuk menciptakan pedang yang bermata dua, yaitu satu dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan, mata yang lain dipakai untuk mendatangkan kerusakan. <br />
<br />
Tanggung jawab etis bukanlah berkeinginan untuk mencampuri atau bahkan ‘menghancurkan’ otonomi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi bahkan dapat sebagai umpan balik bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri, yang sekaligus akan lebih memperkukuh eksistensi manusia.[10]<br />
<br />
Tanggung jawab etis yang dipikul seorang ilmuwan bukan saja karena dia adalah anggota masyarakat yang kepentingannya terlibat secara langsung di masyarakat namun yang lebih penting adalah karena dia mempunyai fungsi tertentu dalam kelangsungan hidup bermasyarakat. Fungsinya selaku ilmuwan tidak berhenti pada penelaahan dan keilmuan secara individual namun juga ikut bertanggung jawab agar produk keilmuan sampai dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. <br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk membahas ruang lingkup yang menjadi tanggung jawab etis seorang ilmuwan, maka hal ini dapat dikembalikan kepada hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri. Sering terdengar bahwa ilmu pengetahuan beserta teknologinya itu terbebas dari sistem nilai. Ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri netral dan para ilmuwanlah yang memberikan nilai. Dalam hal ini maka masalah apakah ilmu pengetahuan dan teknologi itu terikat atau bebas dari nilai-nilai tertentu, semua itu tergantung kepada langkah-langkah keilmuan yang bersangkutan dan bukan kepada proses keilmuan secara keseluruhan.[11]<br />
<br />
Bebas nilai dalam ilmu pengetahuan merupakan suatu masalah yang melibatkan persoalan <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/pengaruh-pemikiran-filsafat-terhadap.html" target="_blank">filosofis</a>, yakni aksiologi (nilai/value). Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan pelbagai pertimbangan mengenai apa yang dinilai dan apa yang seharusnya dinilai. Nilai dalam pengertian ini adalah suatu penilaian yang dilakukan oleh ilmuwan dalam kegiatan ilmiahnya. Penilaian dapat muncul dari orang lain, lembaga pendidikan, agama, dan juga dari dalam diri ilmuwan sendiri terhadap apa yang telah dihasilkannya. Bebas nilaikah atau tidak bebas nilaikah kegiatan ilmiah yang telah dihasilkan seorang ilmuwan? <br />
<br />
Selama ia masih berada dalam ruang kerja ilmiahnya (seperti laboratorium), maka ia masih merasakan adanya bebas nilai. Ia tetap dapat memusatkan perhatian pada kegiatan ilmiahnya tanpa memperoleh halangan dari berbagai unsur luar. Namun, apabila telah keluar dari ruang kerja ilmiahnya kedalam masyarakat, maka hasil kerjanya berupa ilmu dan teknologi akan diuji oleh pandangan-pandangan masyarakat, lembaga, atau pun agama. Hasil kerjanya diuji apakah telah sesuai dengan peraturan pemerintah, norma adat, dan sebagainya. Ilmuwan dengan hasil karya ilmiah menjadi tidak bebas nilai. <br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh menarikadalah masalah kloning terhadap manusia. Ketika ilmuwan berada dalam ruang kerjanya, ia mungkin mampu bekerja secara idealis tanpa sesuatu nilai pun yang akan mengaturnya. Akan tetapi, apabila hasil kerjanya disosialisasikan, maka akan terjadi kegemparan. Akan terjadi pro dan kontra. Hasil kerja ilmiah tersebut akan berhadapan banyak nilai yang ada dalam masyarakat. Kloning manusia akan dipandang sebagai kegiatan yang bukan saja mengarah kepada dekadensi moral, namun juga dehumanisasi. <br />
<br />
Pada masalah seperti di atas, maka peranan ilmuwan menjadi sesuatu yang imperatif. Dialah yang mempunyai latar belakang pengetahuan yang cukup untuk dapat menempatkan masalah tersebut pada proporsi yang sebenarnya. Oleh sebab itu, dia mempunyai kewajiban untuk menyampaikan hal itu kepada masyarakat banyak dalam bahasa yang dapat mereka cerna. Menghadapi masalah yang kurang mereka mengerti biasanya masyarakat bersikap ekstrim. Pada satu pihak mereka bisu karena ketidaktahuan mereka, sedangkan di pihak lain mereka bersikap radikal dan irasional. Tanggung jawab seorang ilmuwan dalam hal ini adalah memberikan perspektif yang benar: untung dan ruginya, baik dan buruknya; sehingga penyelesaian yang objektif dapat dimungkinkan (Suriasumantri, 1998: 239-241). <br />
<br />
Pada bidang lain mungkin terjadi bahwa masalah itu baru akan timbul yang disebabkan proses yang sekarang sedang berjalan. Ilmuwan berdasarkan pengetahuannya memiliki kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi. Umpamanya saja apakah yang akan terjadi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi kita di masa depan berdasarkan proses pendidikan keilmuan sekarang. Apakah sistem pendidikan kita memungkinkan negara kita mengejar keterbelakangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di masa yang akan datang? Sekiranya tidak maka apakah yang harus kita lakukan? Kerugian apakah yang akan timbul sekiranya tindakan pencegahan tidak dilakukan?       Demikianlah pertanyaan yang serupa dapat dikemukakan dalam berbagai bidang. <br />
<br />
Kemampuan analisis seorang ilmuwan mungkin pula menemukan alternatif dari objek permasalah yang sedang menjadi pusat perhatian. Kemampuan analisis seorang ilmuwan dapat dipergunakan untuk mengubah kegiatan non-produktif menjadi kegiatan produktif yang bermanfaat bagi masyarakat banyak (Suriasumantri, 1998: 241). <br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian Penerapan di masyarakat Nilai-nilai: adat istiadat, agama, ideolgi hasil penelitian Tidak bebas nilai hasil bebas nilai teoritis penelitian singkatnya, dengan kemampuan pengetahuannya seorang ilmuwan  harus dapat mempengaruhi opini masyarakat terhadap masalah-masalah yang seyogyanya mereka sadari. Dalam hal ini, berbeda dengan menghadapi masyarakat ilmuwan yang elitis, dia harus berbicara dengan bahasa yang dapat dicerna oleh orang awam. Untuk itu maka dia bukan saja mengandalkan pengetahuannya dan daya analisisnya namun juga integritas kepribadiannya. <br />
<br />
Sebuah kutipan menarik dalam buku Pengantar Filsafat karya Louis O Kattsoff. Dalam bahasa analogis, Kattsof (2004: 3) menjelaskan bahwa meskipun filsafat ‘tidak membuat roti’, namun filsafat dapat menyiapkan tungkunya, menyisihkan noda-noda dari tepungnya, menambah jumlah bumbunya secara layak, dan mengangkat roti itu dari tungkunya pada waktu yang tepat. <b>Filsafat </b>berperan untuk mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, dan menerbitkan serta mengatur semua itu di dalam bentuk yang sistematis. Filsafat membawa manusia kepada pemahaman, dan pemahaman membawa manusia kepada tindakan yang lebih layak. <br />
<br />
Suatu kenyataan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi telah banyak berjasa untuk membantu manusia dalam kehidupan kesehariannya. Akan tetapi, adalah suatu kenyataan yang tidak dapat diabaikan begitusaja pula adanya pengaruh negatif dari keduanya berupa menurunnya atau bahkan   nilai-nilai moral. <br />
<br />
Dengan kata lain, ilmu pengetahuan dan teknologi juga berpengaruh negatif pada terjadinya dekadensi moral. Pengaruh negatif yang muncul dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak seharusnya membuat manusia pesimis bahkan menyerah terhadap perkembangan tersebut. Manusia tidak seharusnya hanya mengekor kepada ilmu pengetahuan dan teknologi dan menjadi budak <br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Keduanya. Ilmu pengetahuan dan teknologilah yang seharusnya berada di tangan manusia atau berada di bawah kendali manusia. Kemampuan berpikir dan berimajinasi manusia dalam wujud ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dihentikan, dibendung, atau dimatikan, namun barangkali dapat dikontrol agar tidak kebablasan. Manusia harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah diperbuatnya. Tanggung jawab bukan saja dalam arti normatif, namun juga dalam arti kedudukan manusia itu di antara manusia-manusia lain. Berbicara mengenai tanggung jawab secara tidak langsung berbicara mengenai manusia yang mempraktikkannya, menerapkan, dan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi itu. Jari telunjuk kita dengan mudah menunjuk kepada oknum yang terkait langsung dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yakni para ilmuwan. Para ilmuwan  memang memiliki tanggung jawab etis untuk mengarahkan agar perjalanan ilmu pengetahuan dan teknologi tetap pada ‘orbitnya’. Mereka harus berusaha untuk menemukan suatu orientasi hidup yang dapat memberikan arah dan pegangan bagi perbuatan serta perilaku dirinya pribadi dan masyarakat kebanyakan<br />
<br />
<h4>
Kesimpulan Filsafat </h4>
<i><b>Filsafat</b></i> atau berfilsafat mengajak manusia bersikap arif dan berwawasan luas terdapat berbagai masalah yang dihadapinya, dan manusia diharapkan mampu untuk memecahkan masalah-masalah. berfilsafat dapat membentuk pengalaman kehidupan seseorang secara lebih kreatif atas dasar pandangan hidup dan atau ide-ide yang muncul karena keinginannya. , <i><b>Filsafat</b></i> dapat membentuk sikap kritis seseorang dalam menghadapi permasalahan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan lainnya (interaksi dengan masyarakat, komunitas, agama, dan lain-lain) secara lebih rasional, lebih arif, dan tidak terjebak dalam fanatisme yang berlebihan. Terutama bagi para ilmuwan ataupun para mahasiswa dibutuhkan kemampuan untuk menganalisis, analisis kritis secara komprehensif dan sistematis atas berbagai permasalahan ilmiah yang dituangkan di dalam suatu riset, penelitian, ataupun kajian ilmiah lainnya. <br />
<br />
B.     SARAN <br />
Makalah ini sebaiknya di pelajari dan dipahami agar kiata mengetahui peran <i><b>filsafat</b></i> dalam kaitanya dengan pola pikir dan pola hidup pada zaman globalisasi dan kita senantiasa dapat memanfaatkan peran dari berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dewasa ini. Dalam makalah ini diakui belum sempurna. Oleh karenaya kritik dan saran kami haturkan agar makalah ini dapat lebih baik dan kami dapat menevaluasi dalam ranah perbaikan. </div>
<div style="text-align: justify;">
 Daftar Pustaka . </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<ul>
<li>Bintarto, R.1994. Ekologi Manusia IL-614: Hand Out Kuliah Ekologi Manusia untuk S2 Ilmu Lingkungan. Yogyakarta: Programme Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. </li>
<li>Budianto, Irmayanti M 2002. Realitas dan Objektivitas: Refleksi Kritis atas Cara Kerja Ilmiah. Jakarta: Wedatama Widya Sastra. </li>
<li>Gensler, Harry J 1998. Ethics: A Contemporary Introduction. London and NewYork. </li>
<li> , Abbas dan Koento Wibisono. 1986. “Peran Filsafat dalam Wawasan Lingkungan” dalam Tugas Filsafat dalam Perkembangan Budaya. Slamet Sutrisno (ed.). Yogyakarta: Liberty. </li>
<li>Kattsof, Louis O 2004. Elements of Philosophy atau Pengantar Filsafat, Soejono Soemargono (penerjemah). Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. </li>
<li>Suriasumantri, Jujun S 1998. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. </li>
<li>Zubair, Achmad Charris. 2002. Dimensi Etik dan Asketik Ilmu Pengetahuan Manusia: Kajian Filsafat Ilmu. Yogyakarta: LESFI </li>
</ul>
<br />
<br />
[1] Bintarto, R.1994. Ekologi Manusia IL-614: Hand Out Kuliah Ekologi Manusia untuk S2 Ilmu Lingkungan. Yogyakarta: Programme Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.Hlm. 39 <br />
<br />
[2] Harry J Gensler, 1998. Ethics: A Contemporary Introduction. London and New York.halm.2 <br />
<br />
[3] Irmayanti M Budianto,  2002. Realitas dan Objektivitas: Refleksi Kritis atas Cara Kerja Ilmiah. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.halm. 15-16. <br />
<br />
[4] Abbas Hamami dan Koento Wibisono. 1986. “Peran Filsafat dalam Wawasan Lingkungan” dalam Tugas Filsafat dalam Perkembangan Budaya. Slamet Sutrisno (ed.). Yogyakarta: Liberty.halm. 127 <br />
<br />
[5] Jujun Suriasumantri, S 1998. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hlm. 229-231 <br />
<br />
[7] Jujun Suriasumantri, S 1998. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hlm. 231-232 <br />
<br />
[8] Bintarto, R 1994. Ekologi Manusia IL-614: Hand Out Kuliah Ekologi Manusia untuk S2 Ilmu Lingkungan. Yogyakarta: Programme Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.hlm. 40 <br />
<br />
[9] Ibid,hlm.40 <br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
[10] Achmad Charris  Zubair,. 2002. Dimensi Etik dan Asketik Ilmu Pengetahuan Manusia: Kajian Filsafat Ilmu. Yogyakarta: LESFI.hlm. 49-50 <br />
<br />
[11] Jujun S Suriasumantri,  1998. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. hlm. 239 </div>

makalah Pengaruh Pemikiran Filsafat Terhadap Pola Pikir dan Pola Hidup Manusia di Era Globalisasi

A. Pengetahuan Dan Teknologi Dewasa Ini Pengaruh Pemikiran Filsafat Terhadap Pola Pikir Dan Pola Hidup Manusia di Era Globalisasi - I...

Sejarah Perkembangan Peradilan Mesir

22:55:00 jayafurniture 0

<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6k7ffQ-qhwhwaEbgBUm8GIuWJNRGpO0Pa4zhK2Gr4gUKchFG9jfkL_b0Vxrwo5v7h_REBSXq_5bZ8htxJ_KeGt-s4JxSmP8JanNnRnKY2bCFaX5ElRzzu1IdzDAkn0lspR5kmnqa-U3QT/s1600/Sejarah+Perkembangan+Peradilan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="sejarah perkembangan peradilan, perkembangan peradilan mesir" border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6k7ffQ-qhwhwaEbgBUm8GIuWJNRGpO0Pa4zhK2Gr4gUKchFG9jfkL_b0Vxrwo5v7h_REBSXq_5bZ8htxJ_KeGt-s4JxSmP8JanNnRnKY2bCFaX5ElRzzu1IdzDAkn0lspR5kmnqa-U3QT/s320/Sejarah+Perkembangan+Peradilan.jpg" title="Peradilan" width="320" /></a></div>
<br />
<i><b>Sejarah Perkembangan <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/sejarah-perkembangan-peradilan-mesir.html" target="_blank">Peradilan</a> Mesir -</b></i> Ketika umar bin khatab menjadi kholifah,masalah hukum semakin bertambah yang dampaknya semakin luasnya peranan para gubernur  oleh karena itu umar bin khattab memisahkan peradilan (yudikatif) dari pemerintahan (eksekutif), dan mengangkat beberapa orang sebagai hakim selain para gubernur. Dengan demikian, pada masa umar yang mengangkat qodhi dan memperhetikannya adalah beliau sendiri sebagai kholifah.sebab kholifah yang  memegang kekuasaan tertinggi dalam suatu negara atas nama  umat, hal ini disebabkan adannya kecenderungan para gubernur kadang kadang  mengangkat <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/sejarah-perkembangan-peradilan-mesir.html" target="_blank">qodhi</a> sesuka hati tanpa mendapat persetujuan dari kholifah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
</h3>
<h3>
A.Peradilan Mesir Pada <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/sejarah-perkembangan-peradilan-di-mesir.html" target="_blank">Periode</a> Pertama (1H-150H/622M-767M)  </h3>
Sampai sekarang, usaha-usaha tetap dilakukan agar hukum yang berlaku di <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/sejarah-perkembangan-peradilan-mesir.html" target="_blank">peradilan</a> Mesir sesuai Pasal 2 Konstitusi Mesir Tahun 1980 yang menyatakan bahwa “syari‘at Islam adalah sumber utama perundang-undangan (الشريعة الإسلامية هى المصدر الأساسى للتشريع).<br />
<br />
Dari sini dipahami bahwa perundangan-undangan Mesir harus sejalan dengan hukum Islam, atau paling tidak, tidak bertentangan dengan hukum Islam. Sejak Konstitusi 1980, memang perundangan-perundangan baru Mesir tidak ada lagi pertentangan dengan syari’at Islam. Permasalahan adalah pada undang-undang yang lahir sebelum Konstitusi ini. Dalam hal ini termasuk KUHPidana, masih menggunakan pidana berbau Perancis dan belum mengatur masalah hudud, qishash dan tazir berdasarkan syari’at Islam.<br />
<br />
Karena itu, Majlis asy-Sya’b (Parlemen) mempunyai tugas yang besar untuk mencocokkan perundang-undangan yang ada dengan syari’at Islam sesuai amanat Konstitusi, dan intinya tentu melibatkan perjuangan politik, pemenangan pemilu dan lain-lain. Selain itu, Mahkamah Tinggi Konstitusi Mesir (المحكمة الدستورية العليا) juga berperan besar dalam mengemban amanat Konstitusi yang dapat menyatakan tidak konstitusionalnya produk <b>perundang-undangan</b> yang diajukan kepadanya bila diputuskan bertentangan dengan syari’at Islam.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sistem peradilan Mesir berada di bawah Mahkamah Kasasi (محكمة النقض) yang membawahi Pengadilan Banding (المحكمة الإستئنافية), Pengadilan Tingkat I ((المحكمة الإبتدائيةdan Pengadilan Bagian (المحكمة الجزئية). Sementara itu juga terdapat Pengadilan Tinggi Keamanan Negara (محكمة أمن الدولة العليا) untuk mengadili perkara-perkara supersif dan pengkhianatan terhadap negara yang diselenggarakan pada Pengadilan Banding.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Perlu dicacat peradilan di Mesir pada masa khulafaurrosyidin merupakann masa perrtumbuhan.pada masa ini belum ada aturan hukum yang tertulis dari lembaga lembaga peradilan juga belum tertata dengan rapi. Umar bin Khatabb terkenal sebagai seorang kholifah yang tegas dalam memutuskan suatu perkara, salah satu contohnya pernah seorang yahudi menolak digusur rumahnya untuk peluasan masjid  oleh gubernur mesir padahal dia dapat ganti rugi yang pantas, orang yahudi tersebut pergi untuk menehi umar bin khattab untuk meemutuskan masalah dan akhirnya umar memberikan tulang untuk diberikan kepada gubernur  Mesir,ketika tulang itu diberikan gubernur pun tau apa yang dimaksud oleh mar bin khattab” ini peringatan   bahwa aku harus berlaku adil seperti garis fertikal pada garis tulang ini, jika tidak bertindak lurus, maka umar akan memenggal kepalaku sebagaimana  garis horisontal ditulang ini. <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/sejarah-perkembangan-peradilan-mesir.html" target="_blank">Peradilan</a> negeri Mesir pada masa bani umayyah merupakan peradilan sederhana dimana masih mewarisi hentuk peradilan khulafaur rasyidin dilihat dari segi wewenangnya,tetapi pada masa ini juga qodhi juga mencakup masalah anak yatim dan wakaf .</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
 </h3>
<h3>
B. Peradilan Mesir Pada Periode Kedua (150H -1225 H/767M-1810M)</h3>
<b>Peradilan negeri</b> mesir periode ini tetap saja,walaupun negeri itu dalam kekuasaan bagdad yang takhluk pada pemerintahan kholifah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Ketika imam syafi’i datang untuk mengembangkan madzhabnya ,peraadilan negeri mesir dipegang oleh ulama syafi’iyah, maka keqodhian negeri itu dipegang oleh ulama syafi’iyah .dan sesudah itu mulailah negeri mesir terkadang mempunnyai seorang qodhi saja dan kadang kadang dua orang saja <br />
Yang menjadi syafi’iyah adalah Tajjudin bin A’as,yang menjadi qodhi malikiyah ialah Syibahuddin abu hafashn umar bin abdillah bin shalih al-shhubky, yang menjadi qadhi hanafiah ialah baharuddin bin sulaiman yang menjadi qodhi Hanabilah ialah syamsudin Mesir</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Muhammad al-Qudsy.segala macam hukum diputuskan oleh qodhi syibhi yang bermadzhab hanafi, dengan kemudian, semenjak masa qodhi syibhil ini mulailah putusan hakim dimesir terbatas dalam madzhab hanafi saja .</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
 </h3>
<h3>
C.Peradilan Islam Diera Mesir Modern</h3>
islam diyakini sebagai agama yang universal, tidak terbatas ruang dan waktu, Alquran menyatakan bahwa ajaran islam berlaku diseluruh umat manusia, sebagaimana ia dapat berhadapan dengan masyarakat bersahaja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pada dasarnya ajaran islam dibedakan menjadi dua kelompok. pertama, <b>ajaran islam</b> yang bersifat absolute, universal, dan permanen,tidak berubah dan tidak dapat diubah. kedua, ajaran islam yang bersifat relative, tidak universal dan tidak dapat berubah dan diubah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Sebagaimana diketahui bahwa mesir penuh dikuasai oleh beberapa kerajaan, mulai masa fir’aun, yunani, romawi, khula al-rosyidin  ,umayyah,   abbasiyah, usmaniyah, prancis, dan inggris.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Sistem-sistem hukum di dunia islam secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga kelompok,yaitu :<br />
<ol>
<li>Sistem yang masih mengakui syariah sebagai hukum asasi dan menerapkannya secara utuh.</li>
<li>Sistem yang meninggalkan syariah dan menggantikannya dengan hukum yang sama sekali sekuler.</li>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Di Mesir <b>Undang-undang</b> No. 44 tahun 1979 dikeluarkan melalui dektrit persiden yang mengamandemen Undang-undang 1920 dan 1929. Pernyataan talak oleh suami harus dicatat dan pemberitahuan talak harus diberikan kepada isteri. Perceraian tidak terjadi jika pemberitahuan belum sampai kepada isteri. Jika istri memohon cerai ke pengadilan, yang diurus oleh arbritor, pengadilan berwenang mengakhiri pernikahan meskipun isteri harus membayar kompensasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Bahkan reformasi seperti itu menyulut reaksi balik kaum konservatif. Pada tahun 1985, Pengadilan Konstitusional Tinggi Mesir menyatakan bahwa cara pemakluman undang-undang itu tidak konstitusional. Hal ini menimbulkan kekecewaan besar terhadap gerakan feminis Mesir yang sedang tumbuh. Setelah Undang-undang tahun 1979 dalam upaya mendamaikan kedua belah pihak, diberlakukan undang-undang kompromi yang mecairkan reformasi tahun 1979 oleh Majelis Rakyat .<br />
<br />
<h3>
D.Sekilas Tentang Mesir</h3>
Peranan yang dimanikan mesir dalam sejarah perkembangan islam dapat dilihat dalam berbagai bidang,antara lain bidang politik,dan peluasasn daerah islam, bidang ilmu pengetahuan, pengetahuan, pendidikan, kebudayaan, serta bidang ekonomi perdagangan. pada masa selanjutnya, yang memerintah mesir berturut turut adalah Dinasti Umayyah dan Abasiyyah (661-868M), Dinasti Tulun (868-905M), Dinasti ikhsyid (935-969M), Dinasti Fatimiyah (909-1171M), pada masa sesudahnya Mesir menjadi bagian kerajaan Turki Usmani (ottoman).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Prinsip hukum islam menjadi hukum sumber utama dalam pembuatan dan perumusan undang undang, tapi dalam praktiknya hukum islam yang berlaku secara utuh hanya dalam bidang bidang pembagian warisan, perkawinan, dan wakaf, sedangkan bidang bidang  perdata lain dan pidana,hukum islam bukan sebagai rujukan utama. ia hanya sebagai salah satu sumber hukum republic arab mesir.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tumbuhnya mesir sebagai pusat ilmu ke-islaman didukung para penguasannya.seorang khalifah dari dinasti fatimiyyah,al-hakim (996-1021M), mendirikan Darul Hikmah, yakni pusat pengajaran ilmu kedokteran dan ilmu antronomi.pada masa itulan muncul ibnu yunus (348H/958M-399H/1099M) seorang tokoh fisika dan optik juga mendirikan Dar all-alm, suatu perpustakaan yang menyediakan berjuta buku dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<h3>
E.Sekilas Sejarah Perundang-Undangann Dimesir</h3>
perundang undangan dimesir mempunyai sejarah yang panjang, pada <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/sejarah-perkembangan-peradilan-mesir.html" target="_blank">tahun</a> 1876 mahkamah mukhalitah mengeluarkan undnang undang perdata mesir, undang undang itu dinamakan undnag undang perdata campuran.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari beberapa macam undang undang diatas,Muhammad salam madkhur, menyebutkan ada lima peradilan yang timbul pada masa itu, yaitu:<br />
<ol>
<li>Peradilan syar’I, peradilan tertua dari sumber hukumnya adalah fiqih islami.</li>
<li>Peradilan campuran,sumbernya undang undang asing(UU campuran).</li>
<li>Peradilan ahli,sumbernya UU ahli</li>
<li>Peradilan milly,sumbernya agama yang bersangkutan.</li>
<li>Peradilan qunsuli(peradilan Negara asing)</li>
</ol>
<br />
<ol>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hasbi ash-shiddiqi membagi sejarah <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/sejarah-perkembangan-peradilan-mesir.html" target="_blank">peradilan</a> dimesir dalam tiga periode. <br />
<a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/sejarah-perkembangan-peradilan-di-mesir.html" target="_blank">Periode pertama</a>, ketika islam telah menyebar semakin luas.mesir masuk dalam wilayah islam saat pemerinthan khalifah umar bin khattab,dimana amru bin ash sebagai gubernur pertamannya.hukum yang digunakan dalam masa ini adalah syariat islam dalm semua bidang kehidupan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/sejarah-perkembangan-peradilan-di-mesir.html" target="_blank">Periode kedua</a>, pada masa ini peradilan tidak jauh berbeda dari pertama, tetapi ada beberapa hal yang menarik pada periode ini.ketika imam syafi’I datang ke mesir dan mengembangkan madzhabnya, maka peradilan mesir dipegang oleh ulama ulama syafi’iyah.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/sejarah-perkembangan-peradilan-di-mesir.html" target="_blank">Periode ketiga</a>, ketika said pasya memerintah mesir,beliau meminta kepada khalifah supaya hak menentukan atau mengangkat qodhi diserahkan kepadanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pasa masa pemerintahan ismail pasya,dibentuk beberapa mahkamah yang mempunyai tugas dan wewenang masing masing, misalnya:<br />
<ol>
<li>Majelis aqlamid da’awi</li>
<li>Majelis da’wil balad</li>
<li>Majelis markaz, menimbangkan perkara yang telah diputuskanoleh kedua majelis atas.</li>
<li>Majelis ibtida’</li>
<li>Majelis isti’naf, menimbang perkara yang telah diputuskan sebelumnya.</li>
<li>Majelis al-alkham, menimbang kembali perkara dibawahnya.</li>
<li>Majelis tirajah, memutuskan perkara yang ada sangkut pautnya dengan perdagangan.</li>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dedi supriyadi, dalam bukunya sejarah hukum islam, membagi sejarah peradilan dimesir kedalam dua fase,yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<h4>
1.    Fase pembaharuan qadha</h4>
Pembaruan sistem <a href="http://kingilmu.blogspot.com/2015/08/sejarah-perkembangan-peradilan-mesir.html" target="_blank">peradilan</a> yang akhirnya pada 1875 dibentuk mahkamah ahliyah. Fase ini melahirkan lembaga hukum yang menangani beberapa kasus hukum, yaitu:<br />
<ol>
<li>Mahkamah mukhalitoh,menangani kasus kasus perdata dan pidana</li>
<li>Mahkamah ahliyah</li>
<li>Mahkamah syar'iyah, menangani kasus hukum yang menyangkut al-ahwal asy-syahsiyah, seperti nafkah, talak.</li>
</ol>
<br />
<ol>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h4>
2.    Fase penghapusan hak-hak istimewah</h4>
Pada 1948 dibentuk perundang-undangngan mesir yang menjadikan syariat islam sebagai sumber resmi,kemudian tahun 1950 ditetapkan undang-undang Hukum pidana.adapun yang dijadikan sebagai sumber qanun dan kedudukan syariat islam dimesir sebagaiman ditetapkan pada 1948 adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li>undang-undang al-mukhalitah al-ahli  yang pada hakikatnya berasal dari undang-undang perancis.</li>
<li>Undang-undang perdata modern.</li>
<li>Hukum mesir sesuai kebutuhan Negara.</li>
<li>Syariat islam sebagai sumber resmi.</li>
</ol>
</div>

makalah Sejarah Perkembangan Peradilan Mesir

Sejarah Perkembangan Peradilan Mesir - Ketika umar bin khatab menjadi kholifah,masalah hukum semakin bertambah yang dampaknya semakin ...