Kedudukan Mashlahah Mursalah

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfprmXo5szlcCCYg_c2JXXx4jpHd8Dq3o-9udXpfTANhF8QqwJ7mz3lOSnZ2cQgJOkFtj89xyLHC2FCVHwU0MshFYiZqp6tkTPfSlPM-wNGcxObB59iiUJJni4UFQvHtqyJpUuaz2Rf4gm/s1600/Pengertian+Maslahah+Mursalah%252C+Kedudukan+dan+Contohnya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="355" data-original-width="426" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfprmXo5szlcCCYg_c2JXXx4jpHd8Dq3o-9udXpfTANhF8QqwJ7mz3lOSnZ2cQgJOkFtj89xyLHC2FCVHwU0MshFYiZqp6tkTPfSlPM-wNGcxObB59iiUJJni4UFQvHtqyJpUuaz2Rf4gm/s320/Pengertian+Maslahah+Mursalah%252C+Kedudukan+dan+Contohnya.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://kingilmu.blogspot.com/2018/11/kedudukan-mashlahah-mursalah.html%20Tautan%20Permanen%20Otomatis" rel="nofollow" target="_blank">Kedudukan Mashlahah Mursalah</a> - Karena banyaknya penggunaan maslahah dan mursalah, para ulama menerimanya sebagai dalil syara’ karena beberapa alasan:</div> <div style="text-align: justify;"> <ul> <li>Kemaslahatan manusia itu terus berkembang dan bertambah mengikuti perkembangan kebutuhan manusia. Seandainya kemaslahatan-kemaslahatan yang sedang berkembang itu tidak diperhatikan, sedang yang diperhatikan hanyalah kemaslahatan yang ada nasnya saja, niscaya banyak kemaslahatan manusia yang terdapat di beberapa daerah dan pada masa yang berbeda akan mengalami kekosongan hukum dan syari'at sendiri tidak dapat mengikuti perkembangan kemaslahatan manusia. Padahal tujuan syari'at adalah untuk mewujudkan kemaslahatan manusia di setiap tempat dan masa.</li> <li>Menurut penyelidikan, hukum-hukum, putusan-putusan, dan peraturan-peraturan yang diproduksi oleh para sahabat, tabi'in dan imam-imam mujtahidin adalah untuk mewujudkan kemaslahatan bersama.</li> </ul>  </div> <div style="text-align: justify;"> Alasan jumhur ulama di atas sejalan dengan alasan Imam Malik bin Anas. Menurut Imam Malik, mashlahah mursalah dapat dijadikan sebagai dalil syara’ dengan alasan sebagai berikut:<br /> </div> <ol> <li style="text-align: justify;">Para sahabat banyak yang menggunakan al-Mashlahah al-Mursalah di dalam mengambil kebijaksanaan dan istinbat hukum, seperti sahabat yang mengumpulkan al-Quran, al-Khulafa` al-Rasyidun yang menetapkan keharusan menanggung ganti rugi kepada para tukang, Umar bin Khaththab yang memerintahkan para pejabat agar memisahkan harta kekayaan pribadinya dari kekayaan yang diperoleh karena jabatannya, Umar bin Khaththab yang sengaja menumpahkan susu yang dicampur dengan air guna memberi pelajaran kepada orang-orang yang mencampur susu dengan air, dan para sahabat yang menetapkan hukuman mati terhadap semua anggota kelompok atau jamaah yang melakukan pembunuhan terhadap satu orang jika mereka melakukan pembunuhan itu secara bersama-sama.</li> <li style="text-align: justify;"> Perwujudan kemaslahatan itu sesuai dengan tujuan syariat. Mengambil maslahat berarti sama dengan merealisasikan tujuan syariat. Mengesampingkan maslahat berarti mengesampingkan tujuan syariat.</li> <li style="text-align: justify;">Seandainya maslahat tidak diambil pada setiap kasus yang jelas mengandung maslahat selama berada di dalam konteks maslahat syar’iyyah maka orang-orang mukallaf akan mengalami kesulitan dan kesempitan, padahal Allah SWT. tidak menghendaki adanya kesulitan itu.</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> <br /></div>

Hukum Kedudukan Mashlahah Mursalah

  Kedudukan Mashlahah Mursalah - Karena banyaknya penggunaan maslahah dan mursalah, para ulama menerimanya sebagai dalil syara’ karena beberapa alasan: Kemaslahatan manusia itu terus berkembang dan bertambah mengikuti perkembangan kebutuhan manusia.…

Read more »

Tips Buat Masyarakat Cerdas, Bisa Bedakan Hoax dan Real

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFV0RwjIjk0zF3WJ8IjTHTnXjWyowCjCeuHVoF21NYNNmTU2d4LJsxjvAGnGKpJurzTjVv1v1jVzOps6fA4G-yN-EqR0YEzzqZ2zJi-R5TeVQ_YIHqGOcF3Pzw9LcoHkVZYI8z_d1cfK1Q/s1600/Tips+Buat+Masyarakat+Cerdas%252C+Bisa+Bedakan+Hoax+dan+Real.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="384" data-original-width="640" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFV0RwjIjk0zF3WJ8IjTHTnXjWyowCjCeuHVoF21NYNNmTU2d4LJsxjvAGnGKpJurzTjVv1v1jVzOps6fA4G-yN-EqR0YEzzqZ2zJi-R5TeVQ_YIHqGOcF3Pzw9LcoHkVZYI8z_d1cfK1Q/s320/Tips+Buat+Masyarakat+Cerdas%252C+Bisa+Bedakan+Hoax+dan+Real.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://kingilmu.blogspot.com/2018/10/tips-buat-masyarakat-cerdas-bisa.html" target="_blank">Cara bedakan berita hoax dan real</a> - Kegelisahan dan kegaduhan masyarakat mengenai penyebaran Hax di social media maupun di dunia maya membuat saya membuat tulisan ini. Ada banyak berita hoax yang mulai di tebarkan media-media yang tidak bertanggung jawab untuk memperoleh visitor atau pengunjung di media tertentu. Tak jarang pula berita hoax juga banyak di kirimkan ke berbagai media social media seperti Grup WhatsApp untuk di tebarkan untuk membuat opini tertentu. <br /><br /><h3> Kalimat-kalimat (Element Hoax) </h3> <br />Kalau kita biasa membaca berita terlebih dahulu atau meneliti beberapa berita hoax yang sering di terbakan pasti biasanya dapat membedaka. Kalimat-kalimat hoax biasanya bernada untuk mengajak untuk “VIRALKAN”, “SEBARKAN” maupun kalimat “SHARE ANDA MASUK SURGA”. Oleh sebab itu anda jika menemukan kalimat-kalimat tersebut sebelum mengshare ulang silakan lakukan beberapa langkah seperti ini. <br /><br /><h4> 1. Cek Sumber </h4> <br />Kalau masih agu erita tersebut hoax atau tidak silahkan cari berita yang sama dengan quote terakhir hoax, maka bila berita itu hoax maka akan di verivikasi berbagai sumber yang ada di Google maupun searching engine yang lainnya. <br /><br /><h4> 2. Cek Gambar dan Cek dengan Aplikasi </h4> <br />Kita dapat mengkrosck terlebih dahulu gambar yang ada berita yang diterima dengan cara mencarinya pada google image. Cukup anda mengdrag atau menarik gambar yang di tuju pada goggle image, maka akan muncul beberapa gambar tersebut hoax atau bukan. <br /><br />Atau dengan cara menggunakan aplikasi Kamu pun bisa mengecek artikel hoax dengan aplikasi khusus bernama Hoax Analyzer. Untuk lebih lengkap, kamu bisa ke tautan <a href="https://hoaxanalyzer.com/#main" target="_blank">berikut ini</a>. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pesan moral yang saya sampaikan pada bait kalimat ini, mari kita membedakan berita Hoax dan Real dengan seksama. Jangan jadi masyarakat yang mudah terprovokasi atau jadi kaum sumbu pendek dengan ikut serta menabuh kalimat Hoax di era milenia seperti sekarang.</div>

Opini Tips Buat Masyarakat Cerdas, Bisa Bedakan Hoax dan Real

Cara bedakan berita hoax dan real - Kegelisahan dan kegaduhan masyarakat mengenai penyebaran Hax di social media maupun di dunia maya membuat saya membuat tulisan ini. Ada banyak berita hoax yang mulai di tebarkan media-media yang tidak bertanggung …

Read more »

Berpedoman dengan Ulama Saat Demokrasi

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8zvOTAHcZQt98GNhWfMEk7z03V1-NQOizXhoi_pov95_Y7WlxhiqVhKLRVoltpX9JveRKdIMrbUWLpcnZkOh6XcMooVFmWyde3R26M1L6dtY9umIm8X0QB2YJd2BinOv2aFFpuSQb1Xrf/s1600/Berpedoman+dengan+Ulama+Saat+Demokrasi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Berpedoman dengan Ulama Saat Demokrasi" border="0" data-original-height="195" data-original-width="336" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8zvOTAHcZQt98GNhWfMEk7z03V1-NQOizXhoi_pov95_Y7WlxhiqVhKLRVoltpX9JveRKdIMrbUWLpcnZkOh6XcMooVFmWyde3R26M1L6dtY9umIm8X0QB2YJd2BinOv2aFFpuSQb1Xrf/s320/Berpedoman+dengan+Ulama+Saat+Demokrasi.jpg" title="Berpedoman dengan Ulama Saat Demokrasi" width="320" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Berpedoman dengan Ulama Saat Demokrasi</td></tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> Berpedoman dengan Ulama Saat Demokrasi - Pada tahun 2019, rakyat Indonesia di suguhkan para calon presiden dan wakil presiden yang sedang merebutkan kepemimpinan RI 1 dan RI 2 di Republik tercinta ini. Ada berbagai macam strategi yang digunakan untuk memperoleh hati masyarakat yang tentunya dapat menghantarkan ke pucuk kepemimpinan di Negara ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Salah satu yang menjadi lumbung suara yang ingin di maksimalkan oleh calon presiden dan wakil presiden Indonesia adalah Umat Islam. Kedua belah pihak mengaku sangat dekat dengan umat Islam yang tentunya mengaku di dukung oleh ulama’-ulama yang ada di Indonesia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Pengklaiman kedua calon didukung oleh masing-masing ulama’ membuat kita sebagai pemilih awam pasti bingung untuk menjatuhkan hak suaranya pada 27 April 2019 mendatang. Menurut kyai Kharismatik Mustofa Bisri atau yang sering kita sapa Gus Mus yang bersumber dari Arif Budiman mengklasifikasikan ulama’ sebagaimana berikut:</div> <ol> <li>Produk Masyarakat, Gelar ulama ini di sematkan seseorang karena dari segi keilmuwan dan tingkah lakunya maka ia disebut Ulama'</li> <li>Produk Pers, Gelar Ulama ini di miliki karena seseorang sering tampil di media</li> <li>Pemerintah, Gelar Ulama ini dimiliki karena masuk dalam salah satu organisasi pemerintahan.</li> <li>Politis, Gelar Ulama' ini di sematkan pada seseorang demi meningkatkan suara pada elektoral orang tertentu</li> <li>Bikinan Sendiri, Gelar Ulama ini karena ia menghafalkan beberapa ayat kemudian diceramahkan pada orang lain sehingga ia menyebut dirinya sebagai ulama'. </li> </ol> <div style="text-align: justify;"> kita sebagai pemilih harus cerdas dalam menentukan pilihan jika ingin negara kita lebih maju dalam lima tahun medatang. Setidaknya kita dapat menentukan ulama yang beneran ataupun gelar ulama’ yang disandangkan kepada seseorang demi kepentingan politik sesaat semata. Selamat memilih dan menetukan arah negara kita, jangan sampai kita sebagai pemilih membiarkan negara ini di pimpin oleh orang-orang yang salah. Salam Waras.<br /></div>

Opini Berpedoman dengan Ulama Saat Demokrasi

Berpedoman dengan Ulama Saat Demokrasi Berpedoman dengan Ulama Saat Demokrasi - Pada tahun 2019, rakyat Indonesia di suguhkan para calon presiden dan wakil presiden yang sedang merebutkan kepemimpinan RI 1 dan RI 2 di Republik tercinta ini. Ada berb…

Read more »

Merindukan Suri Tauladan Elit Politik Saat Berdemokrasi

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9WW5Abm0VuKK4OCa4YzCYOcn9ZtTZzxD2ym3F1f2rdlhMUh8AyFw7LQHYPgnfWf62bYKoQGk4_OKFE5ppQ9e4_vSs4jPD4X4RVu9S8XnZAvOyqwlVrYmIX-TqVmRGl81Dk84tYMtv4I-X/s1600/Merindukan+Suri+Tauladan+Elit+Politik+Saat+Berdemokrasi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="198" data-original-width="256" height="492" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9WW5Abm0VuKK4OCa4YzCYOcn9ZtTZzxD2ym3F1f2rdlhMUh8AyFw7LQHYPgnfWf62bYKoQGk4_OKFE5ppQ9e4_vSs4jPD4X4RVu9S8XnZAvOyqwlVrYmIX-TqVmRGl81Dk84tYMtv4I-X/s640/Merindukan+Suri+Tauladan+Elit+Politik+Saat+Berdemokrasi.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> Selamat buat 14 partai yang lolos verivikasi yang dilakukan oleh Komisisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI). 14 partai politik siap untuk merebutkan hati rakyat pada 2019 untuk menempati posisi DPR RI hingga DPRD tingkat Daerah. Semakin banyak kursi yang di tempati di legislatif maka semakin lebar pula untuk memberikan rekomendasi kadernya di posisi di eksekutif Pula.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Di tahun-tahun politik seperti tahun 2018 maupun 2019 partai politik seakan menjadi subyek (pelaku) yang mulai memoles dirinya semanis mungkin untuk memikat hati rakyat. Janji-janti politik mulai di semai di setiap desa untuk sekali lagi merebut hati rakyat yang gundah dengan calon pemimpinnya. Tak sekedar menyebar janji manis, ada pula yang menyebar uang (Sebut Saja Money Politic) maupun isu-isu SARA yang disebarkan di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan kepercayaan diri dan keyakinan untuk pribadi maupun partai politik.<br /> </div> <div style="text-align: justify;"> Budaya menyebar uang saat pemilu kemudian masyarakat secara tidak langsung menjadi obyek kambing hitam dalam setiap pemilu yang di selenggarakan setiap lima tahun sekali ini. Kemudian berbagai element membuat acara atau seringkali bisa di sebut kegiatan pendidikan politik terhadap masyarakat (Kaum alit). Kegiatan tersebut seperti itu mengambarkan elit politik harus memberi uang pada kaum alit untuk memenangkan pemilihan di suatu wilayah tertentu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /><h3> Keteladanan Elit Politik </h3> </div> <div style="text-align: justify;"> Padahal kesalahan terletak pada kaum elit yang seringkali ketika datang pada masyarakat hanya datang saat ingin membutuhkan suara di bilik suara saja. Jika mereka sudah jadi kaum elit yang duduk di tempat yang terhormat sering melupakan kaum alit yang menjadikan ia di posisi yang terhormat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Ada sebuah logika berfikir yang dapat kita pelajari dari nelayan yang sedang menjaring ikan yang ada di laut. Kalau nelayan memiliki pengetahuan yang cerdas maka ia akan mendapatkan tangkapan alam yang banyak dengan menggunakan alat yang tidak merusak alam. Begitupn sebaliknya, jika kurang cerdas dalam mengambil tangkapan alam di laut Maka nelayan menggunakan alat-alat yang dilarang. <br /> </div> <div style="text-align: justify;"> Sehingga Hal tersebut dapat di maknai dengan arti saat pemilu para elit yang sudah cerdas dan di anggap membantu di tengah-tengah masyarakat tidak perlu menggunakan cara-cara yang negatif untuk menjadikan dirinya sebagai pejabat. Begitu sebaliknya, jika para elit kurang cerdas maka menggunakan mney politic untuk memenangkan dirinya. Sehingga, penggunaan moneny politik bsa menjadi boom waktu yang dapat merusak kepercayan alit ke figur elit yan sedang mencalonkan diri. <br /> </div> <div style="text-align: justify;"> Oleh karena itu selama ini yang sebenarnya terlebh dahulu memperoleh pendidikan politik adalah elit politiknya. Sehingga ketika ia mencalonkan diri tidak peru menggunakan money politi, isu SARA maupun yang lainnya. Ataupun ketika ia sudah menjadi pejabat di pemerintahan, baik itu eksekutif maupun legislatif mengambil kebijakan yang pro dengan rakyat. Secara tidak lansung inilah yang menjadi trik yang ampuh untuk menjadikan dirinya kembali utuk di pilih di next periode. </div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Maupun satu lagi suri tauladan yang di miliki oleh kaum elit harus mulai diihatkan kembali. Karena hari ini image yang di gambarkan oleh sebagian kaum elite sendiri yang kemudian di ekspose oleh media adalah kebijakan yang di ambil kontra produktif dengan rakyat. Kemudian banyak kaum elite yang terjebak kasus korupsi.<br /><br />Celoteh ini di tulis saat Chelsea bermain imbang dengan Barcelona, 1-1.<br /></div>

Opini Merindukan Suri Tauladan Elit Politik Saat Berdemokrasi

Selamat buat 14 partai yang lolos verivikasi yang dilakukan oleh Komisisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI). 14 partai politik siap untuk merebutkan hati rakyat pada 2019 untuk menempati posisi DPR RI hingga DPRD tingkat Daerah. Semakin ban…

Read more »

Pasal-pasal Kontroversial Undang-undang MD3

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRpMZaFvFyBYJxbOF-FrI8L01Jub5Jyi_YptC1p2kA62JWvxpPJZbXhWlx3ZZ_lZH2gvDrE_bpK0a0a90xwB22TF2x7QVakYH_x5BBlHRVS5LFS_wEYcB02WxN8C6LCFAavNJIBXSf0fuC/s1600/Pasal-pasal+Kontroversi+MD3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Pasal-pasal kontroversi MD3" border="0" data-original-height="413" data-original-width="620" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRpMZaFvFyBYJxbOF-FrI8L01Jub5Jyi_YptC1p2kA62JWvxpPJZbXhWlx3ZZ_lZH2gvDrE_bpK0a0a90xwB22TF2x7QVakYH_x5BBlHRVS5LFS_wEYcB02WxN8C6LCFAavNJIBXSf0fuC/s320/Pasal-pasal+Kontroversi+MD3.jpg" title="Pasal-pasal kontroversi MD3" width="320" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> Undang-undang MD3 - Wakil Rakyat yang berdiri tegak di ruang-ruang rapat DPR barangkali tidak mau di kritik oleh publik. al hasil para anggota dewan membuat undang-undang yang jadi tameng setiap langkanya dengan mengesahkan UU MD3 yang disahkan pada senin, (12/2) lalu. Berikut beberapa pasal yang dinilai oleh tim redaksi yang mengalami pergulatan intelektual di publik mengenai undang-undang yang di sahkan oleh DPR: </div> <div style="text-align: justify;"> <br />Pasal 122 huruf K Undang-undang MD3<br /><br />“memberikan mandat kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk mengambil langkah hukum terhadap perseorangan, kelompok orang atau badan hukum yang dianggap merendahkan kehormatan DPR dan anggota DPR. <br /><br />Pasal 245 Ayat 1 Undang-undang MD3<br /><br />“pemanggilan dan pemintaan keterangan kepada anggota DPR sehubungan dengan terjadinya tindak pidana yang tidak sehubungan dengan pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pasal 224 harus mendapatkan persetujuan tertulis dari presiden setelah mendapat pertimbangan dari MKD <br /><br />Pasal 246 Ayat 2 Undang-undang MD3<br /><br />“persetujuan tertulis sebagaimana yang dimaksud ayat 1 tidak berlaku apabila anggota DPR: <br /><ol> <li>Tertangkap tangan melakukan tindak pidana </li> <li>Disangka melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam tindak pidana kejahatan terhadap kemanusiaan dan keamanan negara berdasarkan bukti permulaan yang cukup atau </li> <li>Disangka melakukan tindak pidana khusus </li> </ol> <h3> Kritik terhadap undang-undang MD3</h3> DPR merupakan wakil dari rakyat yang di pilih saat pesta demokrasi selama 5 tahun sekali. Kami menyakini anggota dewan merupakan orang-orang berkualitas yang mewakili jutaan masyarakat Indonesia. Namun, se kualitas apapun seseorang pasti ada celah melakukan kesalahan ataupun hal-hal yang perlu di ingatkan. Dengan munculnya undang-undang MD3 ini seakan-seakan DPR tidak mau di kritik oleh perseorangan, kelompok atau badan hukum. Sehingga, publik yang awalnya ingin mengingatkan atau mengkritik DPR berfikir 2 kali untuk melakukan kritikan karena ada sanksi untuk dilaporkan ke polisi. <br /><br /><br /><br /></div>

Opini Pasal-pasal Kontroversial Undang-undang MD3

Undang-undang MD3 - Wakil Rakyat yang berdiri tegak di ruang-ruang rapat DPR barangkali tidak mau di kritik oleh publik. al hasil para anggota dewan membuat undang-undang yang jadi tameng setiap langkanya dengan mengesahkan UU MD3 yang disahkan pada…

Read more »